Seperti yang sudah sedikit disinggung sebelumnya, terdapat sebanyak 75% dari konflik besar yang terjadi berakar dari dimensi kultural.
Oleh karena itu, PBB melalui Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (PBB) merilis deklarasi melalui resolusi PBB nomor 57/249.
Untuk menjembatani konflik-konflik kultural tersebut, PBB merasa perlu mengadakan “dialog” yang nantinya diharapkan dapat mendamaikan perbedaan-perbedaan tersebut.
Dalam praktiknya, PBB mengundang orang-orang yang berbeda agama, suku, maupun ras untuk makan bersama, mengunjungi pameran kebudayaan, hingga mendengarkan musik dari budaya yang berbeda.
Dengan begitu, masyarakat dunia akan belajar toleransi dan menghargai adanya perbedaan.
Tak hanya itu, Hari Dialog dan Pengembangan Perbedaan Budaya Sedunia juga bisa menjadi wadah untuk mempromosikan budaya negara dan daerah.
Sehingga, banyak kebudayaan yang akan mendunia, diketahui, dan dipelajari oleh masyarakat dunia.
Baca Juga: 7 Festival Kebudayaan Indonesia yang Dikenal Dunia
Peningkatan potensi budaya ini, kata UNESCO, merupakan sarana untuk menggapai kemakmuran, pembangunan berkelanjutan, dan koeksistensi global yang damai.
Peringatan ini juga dapat memberikan pandangan tentang pentingnya keberagaman budaya untuk mencapai perubahan yang lebih positif.
UNESCO menyatakan bahwa peringatan ini juga sekaligus digunakan untuk memajukan empat tujuan Konvensi UNESCO.
Keempat tujuan tersebut di antaranya adalah:
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR