adjar.id – Sudah tahu penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit?
Kerajaan Majapahit sendiri mulai mengalami kemunduran setalah wafatnya Raja Hawam Wuruk di tahun 1389, Adjarian.
Kerajaan Majapahit awalnya didirikan oleh Raden Wijaya di tahun 1293 dan pernah mengalami masa kejayaannya sebagai salah satu kerajaan terbesar di Nusantara.
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit yang menjadi materi sejarah kelas 10 SMA.
Wafatnya Gajah Mada di tahun 1364 dan Hayam Wuruk di tahun 1389 yang membawa Majapahit ke puncak kejayaannya membawa kerajaan ini ke dalam jurang keruntuhan.
Hingga akhirnya pada abad ke-15 kerajaan terbesar di Nusantara ini akhirnya mengalami keruntuhan.
Terdapat beberapa faktor yang menyebabkan keruntuhan dari kerajaan Majapahit ini sendiri, lo.
Yuk, kita sama-sama cari tahu penyebabnya berikut ini, Adjarian!
“Kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan pada tahun 1400 Saka atau 1478 Masehi.”
Baca Juga: Sejarah Mahapatih Gajah Mada, Salah Satu Tokoh Kerajaan Majapahit
Penyebab Runtuhnya Kerajaan Majapahit
Berikut beberapa faktor yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Majapahit, yang terbagi menjadi:
1. Faktor Internal
Faktor internal kerajaan yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Majapahit, di antaranya:
Perang Paregreg adalah perang yang terjadi akibat perubutan takhta dan berlasung dari tahun 1404 sampai 1406.
Peperangan ini sangat merugikan bagi ekonomi, politik, dan sosial kerajaan Majapahit itu sendiri.
Wafatnya Hayam Wuruk di tahun 1389 M, membuat terjadinya perebutan takhta di lingkungan kerajaan Majapahit.
Konflik perebutan takhta ini melibatkan Wikramawardhana atau menantu Hayam Wuruk dan Bhre Wirabhumi atau anak selir Hayam Wuruk.
Konflik ini kemudian menyebabkan percahnya persatuan dalam keluarga dan bangsawan dari kerajaan Majapahit.
“Perang Paregreg terjadi karena adanya konflik perebutan takhta setelah wafatnya Hayam Wuruk.”
Adanya krisis ekonomi, sosial, dan politik di pusat kerajaan Majapahit membuat negara-negara bawahan atau vasal banyak yang melepaskan diri.
Hal ini terjadi karena negara bawahannya beranggapan bahwa Majapahit sudah tidak bisa lagi memberikan keuntungan dan perlindungan bagi wilayah mereka.
Sepeninggalan Hayam Wuruk, tidak ada penerus kerajaan yang mampu menandingi Hawam Wuruk yang berhasil membawa Majapahit ke puncak kejayaan.
Majapahit kemudian tidak memiliki sosok raja yang bisa mengelola daerah kekuasaannya yang sangat luas.
Baca Juga: Macam-Macam Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu yang Ada di Indonesia
Sehingga, terjadi krisis ekonomi, sosial, dan politik di negara-negara bawahan Majapahit.
“Negara bawahan Majapahit memilih melepaskan diri karena merasa Majapahit sudah tidak bisa melindungi mereka.”
2. Faktor Eksternal
Berikut beberapa faktor eksternal yang menyebabkan kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan, di antaranya:
Kekuatan Islam yang masuk ke pulau Jawa pada awal abad ke-15 berhasil meruntuhkan kekuatan Majapahit, Adjarian.
Masuknya Islam membuat pandangan Masyarakat Jawa berkembang ke arah yang lebih modern.
Raden Patah pada tahun 1475 mendirikan kesultanan Demak yang pusatnya berada di Demak, Jawa Tengah.
Baca Juga: 3 Faktor Penyebab Kemunduran Kerajaan Sriwijaya di Nusantara
Adanya dukungan dari para ulama di Jawa, Demak akhirnya melakukan penyerangan terhadap sisa-sisa kekuatan kerajaan Majapahit di Jawa Timur.
“Masuknya Islam ke pulau Jawa semakin membuat kerajaan Majapahit terhimpit hingga puncaknya kesultanan Demak melakukan penyerangan.”
Adanya pusat perdagangan yang terdapat di Malaka membuat perdagangan maritim kerajaan Majapahit semakin berkurang ruang geraknya.
Hal inilah yang kemudian memengaruhi pendapatan kerajaan Majapahit dari sektor perdangangan.
Nah, itulah Adjarian, penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit yang terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
Sekarang jawab pertanyaan ini, yuk!
Pertanyaan |
Apa saja faktor internal yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Majapahit? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR