Majapahit kemudian tidak memiliki sosok raja yang bisa mengelola daerah kekuasaannya yang sangat luas.
Baca Juga: Macam-Macam Peninggalan Sejarah Bercorak Hindu yang Ada di Indonesia
Sehingga, terjadi krisis ekonomi, sosial, dan politik di negara-negara bawahan Majapahit.
“Negara bawahan Majapahit memilih melepaskan diri karena merasa Majapahit sudah tidak bisa melindungi mereka.”
2. Faktor Eksternal
Berikut beberapa faktor eksternal yang menyebabkan kerajaan Majapahit mengalami keruntuhan, di antaranya:
Kekuatan Islam yang masuk ke pulau Jawa pada awal abad ke-15 berhasil meruntuhkan kekuatan Majapahit, Adjarian.
Masuknya Islam membuat pandangan Masyarakat Jawa berkembang ke arah yang lebih modern.
Raden Patah pada tahun 1475 mendirikan kesultanan Demak yang pusatnya berada di Demak, Jawa Tengah.
Baca Juga: 3 Faktor Penyebab Kemunduran Kerajaan Sriwijaya di Nusantara
Adanya dukungan dari para ulama di Jawa, Demak akhirnya melakukan penyerangan terhadap sisa-sisa kekuatan kerajaan Majapahit di Jawa Timur.
“Masuknya Islam ke pulau Jawa semakin membuat kerajaan Majapahit terhimpit hingga puncaknya kesultanan Demak melakukan penyerangan.”
Adanya pusat perdagangan yang terdapat di Malaka membuat perdagangan maritim kerajaan Majapahit semakin berkurang ruang geraknya.
Hal inilah yang kemudian memengaruhi pendapatan kerajaan Majapahit dari sektor perdangangan.
Nah, itulah Adjarian, penyebab runtuhnya kerajaan Majapahit yang terbagi menjadi dua faktor, yaitu faktor internal dan eksternal.
Sekarang jawab pertanyaan ini, yuk!
Pertanyaan |
Apa saja faktor internal yang menyebabkan runtuhnya kerajaan Majapahit? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR