adjar.id – Ada beberapa instrumen kebijakan moneter.
Kebijakan moneter adalah kebijakan otoritas moneter dalam mengatur penawaran uang dan tingkat bunga.
Kebijakan moneter sendiri dilaksanakan oleh bank sentral yang mana di Indonesia dipegang oleh Bank Indonesia.
Dalam buku Mengasah Kemampuan Ekonomi kelas 10 terdapat satu soal pada Evaluasi Bab 7 di halaman 158.
Pada soal tersebut kita diminta untuk menguraikan yang termasuk sebagai instrumen kebijakan moneter.
Nah, kali ini kita akan membahas soal materi ekonomi kelas 10 SMA tersebut.
Melalui kebijakan moneter, bank sentral bisa mempertahankan, mengurangi, dan menambah jumlah uang beredar dalam upaya mempertahankan kemampuan ekonomi.
Selain itu, kebijakan moneter juga bisa mengendalikan inflasi dalam perekonomian suatu negara.
Nah, berikut penjelasan tentang instrumen kebijakan moneter.
Baca Juga: Jawab Soal Mendefinisikan Kebijakan Moneter dan Kebijakan Fiskal
Instrumen Kebijakan Moneter
Instrumen kebijakan moneter terbagi menjadi dua jenis, yaitu:
1. Kebijakan Moneter Kuantitatif
Kebijakan moneter yang bersifat kuantitatif bisa dibedakan dalam tiga jenis kebijakan yang dibuat, yaitu:
Bank sentral bisa melakukan perubahan atas jumlah uang beredal dengan cara melakukan jual beli surat-surat berharga.
Pada waktu perekonomian mengalami resisi atau ekonomi lesu, maka kegiatan ekonomi perlu didorong.
Untuk mendorong perkembangan kegiatan ekonomi, maka uang beredar perlu ditambah.
Nah, tindakan yang dilakukan oleh bank sentaral adalah dengan membeli Sertifikat Bank Indonesia sehingga uang yang beredar akan bertambah.
Baca Juga: Pembagian Ilmu Ekonomi dan Cabang-Cabang Ilmu Ekonomi, Materi Ekonomi Kelas 10 SMA
Tingkat bunga diskonto adalah tingkat bunga yang ditetapkan pemerintah atas bank umum yang meminjam kepada bank sentral.
Jika pemerintah ingin menambah jumlah uang beredar, maka pemerintah menurunkan tingkat bunga pinjaman atau tingkat diskonto.
Jadi, dengan tingkat bunga pinjaman yang lebih rendah, maka keinginan bank-bank umum untuk meminjam uang dari bank sentral menjadi lebih besar dan uang beredar bertambah.
Penetapan rasio cadangan wajib minimum juga bisa mengubah jumlah uang yang beredar.
Jika rasio cadangan wajib diperbesar, kemampuan bank memberikan kredit akan lebih kecil dibandingkan sebelumnya.
Hal ini dilakukan oleh bank sentral untuk mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat.
Demikian sebaliknya, jika bank sentral ingin menambah jumlah uang beredar untuk meningkatkan kegiatan ekonomi. Maka bank sentral dapat melakukan dengan menurunkan rasio cadangan minimum di bank umum.
Baca Juga: Cara Mengatasi Inflasi yang Bisa Dilakukan Pemerintah
2. Kebijakan Moneter Kualitatif
Kebijakan moneter yang bersifat kualitatif bisa dibedakan dalam dua jenis kebijakan yang dibuat, yaitu:
Pengawasan kredit secara selektif bertujuan untuk memastikan bahwa bank umum memberikan kredit atau pinjaman sesuai prodgram yang dijalankan pemerintah.
Adanya imbauan moral, otoritas moneter mencoba mengarahkan dan mengendalikan jumlah uang yang beredar.
Misalnya, Gubernur Bank Indonesia bisa memberikan saran agar perbankan berhati-hati dengan kreditnya atau membatasi keinginannya untuk meminjam uang dari bank sentral.
Nah, itulah instrumen kebijakan moneter, pembahasan soal pada Evaluasi Bab 7 di halaman 158.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR