Pada zaman penjajahan Jepang, tepatnya tahun 1944, Sudirman bergabung dengan tentara Pembela Tanah Air (Peta) di Bogor.
Karena sangat disengani oleh masyarakat luas, kemudian ia diangkat menjadi komandan (daidanco).
Dalam perjuangannya melawan Jepang, ia berhasil merebut senjata pasukan Jepang di Banyumas dan diangkat menjadi Komandan Batalyon.
Pasca kemerdekaan Indonesia, Jenderal Sudirman ditugaskan oleh Presiden Soekarno untuk mengawasi proses penyerahan diri tentara Jepang di Banyumas.
Ia juga terlibat dalam Perang Palagan Ambarawa dalam melawan pasukan inggris dan NICA Belanda.
Karena berhasil memperoleh kemenangan, sang presiden pun melantiknya menjadi Jenderal.
Baca Juga: Contoh Teks Debat dengan Mosi atau Topik Kenaikan Harga Bensin
Pada Desember 1948, Sudirman melakukan perlawanan terhadap Agresi Militer II Belanda di Yogyakarta.
Bersama kelompok kecil tentara dan dokter pribadinya, Jenderal Sudirman melakukan perjalanan ke arah selatan dan memulai perlawanan gerilya selama kurang lebih tujuh bulan lamanya.
Reorientasi
Akibat ketidakstabilan politik, pemberontakan di Madiun, kesehatan sang Jenderal pun melemah. Ia didiagnosis mengidap tuberkolosis (TBC).
Meski sedang sakit, Sudirman diangkat sebagai panglima besar TNI di negara baru bernama Republik Indonesia Serikat.
Kemudian, pada 29 Januari 1950, sang jenderal wafat di Magelang. Jenazahnya disemayamkan di Taman Makam Pahlawan Semaki.
Nah Adjarian, itulah contoh teks biografi Jenderal Sudirman lengkap dengan strukturnya.
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR