Kulit yang terbentuk umumnya akan sangat tipis, begitupun juga dengan sel saraf yang berada di sekitar lukanya. Sel saraf akan menjadi jauh lebih sensitif.
Hal ini tentunya, dapat memengaruhi penyampaian sinyal-sinyal dari sel saraf ke otak, ya.
Akibatnya, sinyal yang disampaikan saraf terhadap otak akan menyebabkan otak menjadi salah menangkap sinyal, sehingga diterima sebagai rasa gatal dan memberikan respon menggaruk.
3. Teori Ketiga
Luka yang mengering akan memengaruhi kulit, saraf, serta kelenjar minyak di kulit.
Baca Juga: Apa Keunikan Kulit Manusia? Hanya Melindungi Bagian Dalam Tubuh?
Tanpa adanya minyak di sekitar luka, hal ini menyebabkan kulit menjadi kering, lalu timbul rasa gatal, ya.
Nah Adjarian, itulah tiga teori yang menjelaskan mengapa luka mengering atau luka yang akan sembuh terasa gatal.
Walaupun luka terasa gatal, sebaiknya jangan di garuk, ya! Karena menggaruk luka dapat menyebabkan proses penyembukan akan semakin lama.
(Penulis: Yommi Hanna, Atika Mayasari)
Tonton video ini, yuk!
Source | : | bobo.id |
Penulis | : | Atika Mayasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR