adjar.id – Adjarian, kali ini kita akan membahas tembung kriya. Tembung kriya yaiku tembung kang nyataaken tingkah laku, solah bawa, tumandang gawe, utawa ngayahi pagawean.
Nah, dalam bahasa Indonesia, tembung kriya disebut juga dengan kata kerja, yaitu kata untuk menyatakan tingkah laku atau sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang.
Adjarian pasti sudah tidak asing lagi dengan jenis kata satu ini, kan?
Yap, kata kerja merupakan salah satu komponen penting dalam rangkaian suatu kalimat, baik dalam bahasa Indonesia, bahasa daerah, maupun bahasa asing.
Tanpa adanya kata kerja, sebuah rangkaian kata tidak bisa disebut dengan kalimat, sebab tidak ada “sesuatu yang dilakukan” oleh subjek.
Dalam aturan bahasa Jawa, terdapat dua jenis tembung kriya, yakni tembung kriya lingga dan tembung kriya andhahan.
Sebetulnya, kedua jenis tembung kriya tersebut hampir mirip dengan klasifikasi kata kerja dalam bahasa Indonesia, lo.
Apa itu tembung kriya lingga dan andhahan? Apa saja contoh-contohnya? Kita cari tahu bersama, yuk!
“Dalam bahasa Jawa, tembung kriya yaiku tembung sing nyataken tingkah laku utawa tumandang gawe lan ngayahi pegawean.“
Baca Juga: Pengertian Jenis-Jenis Tembung Lingga atau Kata Dasar dan Contohnya
Tembung Kriya Lingga
Tembung kriya lingga adalah tembung kriya yang masih asli atau belum diubah kata dasarnya. Dalam bahasa Indonesia, tembung kriya lingga sama juga seperti kata kerja dasar, Adjarian.
Contoh:
1. Mangan = Makan
2. Turu = Tidur
3. Sinau = Belajar
4. Adus = Mandi
6. Tuku = Beli
7. Bali = Pulang
Baca Juga: Pengertian dan Jenis-Jenis Tembung Purwakanthi beserta Contohnya
8. Lunga = Pergi
9. Dodol = Jual
- Nana adus sedina ping loro.
(Nana mandi sehari dua kali.)
- Dio tuku beras patang kilo.
(Di obeli beras empat kilo.)
- Wanda sinau basa Jawa.
(Wanda belajar bahasa Jawa.)
“Tembung kriya lingga merupakan kata kerja bahasa Jawa dasar yang belum mendapat imbuhan.”
Baca Juga: Contoh Tembung Saloka, Arti, serta Terjemahannya dalam Bahasa Indonesia
Tembung Kriya Andhahan
Nah, kalau tembung kriya andhahan merupakan tembung kriya yang sudah diubah dari kata asli atau kata dasarnya sudah diubah dengan memberi imbuhan berupa awalan (ater-ater), sisipan (seselan), dan akhiran (panambang).
Dalam bahasa Indonesia, tembung kriya andhahan sama dengan jenis kata kerja turunan, Adjarian.
Contoh:
1. Nyapu (ny + sapu) = Menyapu
2. Nyabrang (ny + sabrang) = Menyebrang
3. Tuku (n + tuku) = Nuku
4. Nggoreng (ng + goreng) = Menggoreng
5. Ngombe (ng + ombe) = Meminum
Baca Juga: Contoh Tembung Entar atau Kata Kiasan dan Penggunaannya dalam Kalimat
6. Mbalang (m + balang) = Melempar
7. Maos (m + waos) = Membaca
8. Ngumbahi (ng + umbah + i) = Mencuci
9. Nggawe (ng + gawe) = Membuat
- Dhila nggawe roti bakar.
(Dhila membuat roti bakar)
- Bapak maos koran ing kantor.
(Bapak membaca koran di kantor.)
“Tembung kriya andhahan merupakan jenis kata kerja bahasa Jawa yang sudah mendapat imbuhan berupa awalan, sisipan, atau akhiran.”
Baca Juga: Contoh Tembung Saroja dan Penggunaannya dalam Kalimat
Nah Adjarian, itulah penjelasan dan jenis-jenis tembung kriya atau kata kerja dalam bahasa Jawa yang dapat kita pelajari dan ketahui, ya.
Untuk mengasah pemahaman, coba kerjakan soal di bawah ini, yuk!
Pertanyaan |
Sebutkan contoh-contoh tembung kriya lingga. |
Petunjuk: Cek halaman 2-3. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR