(Atha tidur.)
"Awalan n-, m-, ng-, ny- dapat ditambahkan untuk membentuk ukara tanduk."
Ukara Tanggap (Kalimat Pasif)
Baca Juga: Apa yang Dimaksud dengan Guru Gatra, Guru Lagu, dan Guru Wilangan?
Ukara tanggap adalah kalimat yang predikatnya (wasesane) menggunakan kata kerja (tembung kriya) tanggap atau mendapatkan awalan (ater-ater) tripurusa (dak-, kok-, di-) dan subjek (jejer) dikenai pekerjaan.
Contoh ukara tanggap:
1. Banyune diombe Ayudia.
(Airnya diminum Ayudia.)
2. Klambine dituku Budi.
(Bajunya dibeli Budi.)
3. Bukuku disilih Fajar.
(Bukuku dipinjam Fajar.)
4. Parine ditandur Nurul.
Baca Juga: Jawab Soal Membuat Kalimat Sederhana, Kelas 2 Tema 3
(Padinya ditanam Nurul.)
5. Gununge digambar Tono.
(Gunungnya digambar Tono.)
Nah, demikian penjelasan serta contoh kalimat ukara tanduk dan ukara tanggap, Adjarian.
Untuk mengasah pemahaman, coba kerjakan soal berikut, yuk!
Pertanyaan |
Buatlah masing-masing satu ukara tanduk mawa lesan dan ukara tanggap! |
Petunjuk: Cek halaman 2-5. |
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR