Penyu ini ditemukan di Bangladesh, India, Myanmar, Nepal, Pakistan dan Sri Lanka, paling sering di parit, danau, kolam, dan sawah dengan air yang tergenang.
Hewan ini termasuk golongan omnivora, dan mengonsumsi jenis daun dan bunga apa saja, hingga siput, ikan, serta katak.
Sementara penyu flapshell berwarna normal dapat dengan mudah berkamuflase di air keruh dan kehijauan, variannya yang berwarna emas membuat penyu dengan chromatic leucism sangat mudah dikenali dan karenanya lebih rentan.
Baca Juga: Soal UTBK dan Pembahasan Materi Mencari Topik pada Teks Bahasa Inggris
Warna emasnya yang bercahaya, khususnya, membuatnya menjadi hewan peliharaan yang berharga.
Kelainan bawaan albinisme menciptakan tidak adanya pigmentasi pada kulit, rambut, dan mata karena kurangnya tirosinase, enzim yang terlibat dalam produksi melanin.
Para peneliti memperkirakan bahwa albinisme terjadi sekali dalam setiap 10.000 kelahiran mamalia.
Leucism, di sisi lain, adalah kondisi genetik yang sangat langka di mana hewan telah mengurangi pigmentasi. Sebagian besar hewan leucistic memiliki mata berwarna normal, sedangkan hewan albinisme cenderung memiliki mata merah atau merah muda.
Nepal adalah rumah bagi 16 spesies penyu, empat di antaranya terancam punah: penyu beratap tiga garis (Kachuga dhongoka), penyu beratap mahkota merah (Kachuga kachuga), penyu cangkang lunak berkepala sempit India (Chitra indica), dan penyu memanjang (Indotestudo elongata).
Meskipun penyu memainkan peran penting dalam mengurangi polusi dengan memakan serangga, vegetasi, dan hewan mati, faktor-faktor seperti hilangnya habitat, fragmentasi, dan degradasi telah mengancam kelangsungan hidup mereka.
Menurut “Turtles of Nepal – A Field Guide for Species Accounts and Distribution,” pengeringan lahan basah untuk irigasi dan penangkapan ikan, penggunaan bahan kimia pertanian yang berlebihan yang akhirnya merembes ke saluran air, dan metode penangkapan ikan yang tidak berkelanjutan, semuanya berdampak negatif pada populasi penyu.
Pertanyaan
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR