Most leucistic animals have normal-coloured eyes, whereas those with albinism tend to have red or pink eyes.
Nepal is home to 16 species of turtles, of which four are critically endangered: the three-striped roofed turtle (Kachuga dhongoka), the red-crowned roofed turtle (Kachuga kachuga), the Indian narrow-headed softshell turtle (Chitra indica), and the elongated tortoise (Indotestudo elongata).
Though turtles play an important role in reducing pollution by feeding on insects, vegetation, and dead animals, factors like habitat loss, fragmentation, and degradation have been threatening their survival.
According to “Turtles of Nepal – A Field Guide for Species Accounts and Distribution,” the draining of wetlands for irrigation and fishing, the excessive use of agrochemicals which eventually seep into waterways, and unsustainable fishing methods all negatively impact turtle populations.
(Source: Chaudhary, Sanjib. 2020. "A rare, golden turtle — first of its kind — discovered in Nepal". Global Voices. Accessed and adapted on August 9, 2021. https://globalvoices.org/2020/08/08/the-first-time-a-rare-golden-turtle-was-found-was-actually-in-nepal/)
Baca Juga: Soal dan Pembahasan Mencari Kalimat Tidak Sesuai UTBK Bahasa Inggris
Terjemahan
(Kisah oleh Sanjib Chaudhary awalnya muncul di Global Voices, pada 8 Agustus 2020)
Setelah berita tentang keberadaan penyu kuning di negara bagian Odisha, India timur, menjadi viral pada Juli lalu, warga Nepal ingin mengingatkan dunia bahwa mereka pertama kali menemukan hal serupa, yaitu seekor penyu langka. Akan tetapi, spesies ini juga ditemukan di Kotamadya Dhanushadham, Nepal Tenggara.
Menurut sebuah makalah penelitian yang diselenggarakam oleh Kamal Devkota, Dev Narayan Mandal, dan Hinrich Kaiser, yang diterbitkan dalam jurnal Herpetology Notes, kura-kura itu dilepaskan ke habitat aslinya setelah diambil gambarnya sebagai bukti.
Penyu jenis flapshell India yang normal berwarna abu-abu kehijauan, dengan tanda kuning di kepala dan lehernya.
Mereka memiliki karapas abu-abu dengan bintik-bintik kuning gelap dan namanya berasal dari lipatan femoralis di plastron, bagian perut cangkang.
Penulis | : | Jestica Anna |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR