adjar.id - Sudah beberapa tahun belakangan ini, kasus perundungan atau bullying di sekolah menjadi salah satu kasus yang menarik perhatian masyarakat dunia, Adjarian.
Perundungan atau bullying adalah perilaku negatif yang dilakukan baik secara verbal, fisik, maupun sosial.
Bahkan, kasus bullying kini mulai banyak terjadi di media sosial.
O iya, perundungan tidak hanya terjadi di dalam lingkungan sekolah saja. Perundungan juga dapat terjadi di dalam lingkungan keluarga dan juga lingkungan tempat tinggal.
Baca Juga: Bagaimana Cara Meningkatkan Kepercayaan Diri di Lingkungan Sekolah?
Perundungan memberikan buruk pada psikis atau mental seseorang, Adjarian.
Oleh karena itu, perundungan merupakan tindakan yang tidak boleh kita lakukan.
"Pada zaman saya dahulu, perundungan dilakukan dengan cara menuliskan nama korban di kamar mandi, kami sebagai korban merasa malu, helpless, dan takut. Oleh karena itu, peran guru dan orang tua sangatlah penting dalam membantu bagi korban bullying," ungkap Ayunda Shabriani Tyara, Psikolog Anak dan Remaja dari Pion Clinician, Jakarta saat diwawancarai tim adjar.id.
Nah, bagaimana cara mengatasi perundungan di dalam lingkungan sekolah, ya?
Cara Mengatasi Perundungan di Sekolah
Menurut Ayunda Shabriani Tyara, terdapat beberapa cara mengatasi tindakan perundungan di dalam lingkungan sekolah, di antaranya:
1. Tarik Napas
"Saat tindakan perundungan terjadi, kita akan merasa ketakutan dan juga panik yang berlebih. Oleh karena itu, usahakan untuk bersikap tenang dan coba untuk mengatur napas secara perlahan-lahan," tutur Tyara.
Baca Juga: Mengapa Kesadaran akan Kesehatan Mental Itu Penting?
Tyara juga menambahkan, "Lakukan selama satu menit, tarik napas dalam-dalam, lalu embuskan secara berulang kali, ya".
Adjarian, kita dianjurkan untuk menarik napas dalam-dalam, lalu mengembuskannya secara perlahan-lahan saat kita merasakan panik yang berlebih.
2. Percaya Diri dan Cintai Diri Sendiri
"Perundungan yang dilakukan secara verbal dan fisik akan memberikan trauma yang mendalam bagi korbannya, akan tetapi, jika kita percaya diri dan mencintai diri sendiri, hal ini tidak akan memengaruhi diri kita," ungkap Tyara.
Tyara juga menambahkan, "Mencintai diri sendiri adalah hal yang penting, sebab dengan mencintai diri sendiri, hal negatif yang disampaikan oleh perundung tidak akan memengaruhi kita sedikitpun. Umumnya, perundung melakukan hal seperti itu, dikarenakan mereka tidak mencintai dirinya sendiri seperti kita".
Nah Adjarian, self-love atau mencintai diri sendiri merupakan hal yang perlu kita lakukan.
Dengan ini, kita belajar menghargai diri kita sendiri dan bersyukur dengan apa yang kita miliki.
Baca Juga: Cara Menyalurkan Emosi secara Sehat untuk Menjaga Kesehatan Mental
3. Speak Up
"Menjadi korban perundungan bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, kita dapat berbicara kepada orang yang kita percaya. Mulai dari guru konseling atau school counselor, hingga orang tua," tutur Tyara.
Jika kita menjadi korban perundungan atau tindakan bullying, kita dianjurkan untuk berbicara dengan guru konseling, orang tua, atau psikolog.
Hal ini diperlukan juga untuk mencegah terjadinya tindakan di dalam suatu lingkungan.
Tyara menambahkan, "Dengan berbicara dengan pihak guru di sekolah atau orang tua, kita juga mencegah adanya tindakan perundungan ke depannya. Selain itu, orang tua juga memiliki peran untuk mengerti kondisi anak".
"Orang tua memiliki peran untuk memahami perasaan dan situasi anak yang menjadi korban dari tindakan perundungan. Jika anak membutuhkan waktu untuk tidak masuk sekolah, bicarakan kepada pihak sekolah, sebab sebagian besar orang tua juga sering kali mengabaikan perasaan anak dikarenakan anak diharuskan masuk sekolah," ungkap Tyara.
Adjarian, jika kita menjadi salah satu korban dari tindakan perundungan, kita dianjurkan untuk membicarakan semua perasaan yang kita rasakan kepada orang tua dan juga guru di sekolah.
Dengan ini, kedua orang tua kita dan juga guru di sekolah mengetahui langkah apa yang diperlukan dalam tahap penyembuhan kita.
Baca Juga: Mengenal Apa Itu Kecerdasan Emosional dan Cara Melatihnya sejak Dini
4. Calm Yourself and Secure Yourself
"Saat kita dirundung oleh salah satu teman kita, kita harus percaya bahwa kita tidaklah seperti itu, hanya kita yang tahu diri kita sendiri," imbuh Tyara.
Tyara juga mengatakan, "We have to believe, what they said is not right, and you're a good person".
Adjarian, menenangkan pikiran bukanlah hal yang mudah, terlebih lagi di saat seseorang membicarakan sesuatu yang buruk tentang kita.
Akan tetapi, kita dapat melawan tindakan perundungan tersebut dengan tegas dan lugas dengan mengucapkan, "pergi dari sini", "saya tidak suka", "tinggalkan saya".
5. Penyembuhan Diri
"Journaling merupakan salah satu metode yang sudah digunakan sejak dulu. Dengan menuliskan perasaan kita, kita akan terbiasa untuk menceritakan apa yang kita rasakan nantinya kepada orang lain," ungkap Tyara.
Tyara mengatakan, "Journaling tidak hanya untuk korban dari tindakan perundungan saja, ya, saya pun masih membiasakan diri untuk menulis apa yang saya rasakan, journaling adalah salah satu metode penyembuhan yang tidak ada batasan umurnya, lo!".
"Selain journaling, di masa penyembuhan diri, kita juga dapat melakukan kegiatan positif lainnya seperti art, programming, atau kegiatan lainnya yang menghasilkan sesuatu,"ungkap Tyara.
Tyara juga menuturkan journaling dan kegiatan produktif lainnya dapat membantu anak yang masih belum lugas dalam menjalani kehidupan sehari-harinya.
Baca Juga: Gagal Fokus, Bagaimana Cara Melakukan Teknik Belajar Pomodoro, ya?
Selain belum lugas, metode ini juga dapat mencegah kita untuk merasa low self-esteem atau memiliki kepercayaan diri yang rendah.
Membicarakan perasaan kita bukanlah hal yang mudah. Namun, jika kita melihat adanya tindakan perundungan atau bullying yang dilakukan oleh salah satu teman kita usahakan untuk membicarakan kepada pihak sekolah atau orang tua.
Dengan membicarakan kepada pihak sekolah, kita juga mencegah adanya tindakan perundungan dan juga memberikan peringatan kepada guru untuk lebih aware.
Nah, Adjarian, itulah cara mengatasi tindakan bullying atau perundungan di lingkungan sekolah.
Yuk, tonton video ini juga, ya!
Penulis | : | Aisha Amira |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR