adjar.id – Pernah terjadi sebuah konfrontasi Indonesia dengan Malaysia mengenai sengketa wilayah, Adjarian.
Konfrontasi ini merupakan sebuah perang yang berkaitan dengan wilayah dan juga penolakan dari penggabungan wilayah Brunei, Serawak, dan Sabah.
Dalam buku Sejarah Indonesia kelas 12 edisi revisi 2018 terdapat satu soal pada Latih Uji Kompetensi di halaman 102.
Pada soal Latih Uji Kompetensi tersebut kita diminta untuk menjelaskan latar belakang adanya konfrontasi antara Indonesia dengan Malaysia.
Baca Juga: Latar Belakang Sejarah Pembebasan Irian Barat Tahun 1963
Nah, kali ini kita akan membahas soal tersebut yang merupakan materi sejarah kelas 12 SMA.
Peristiwa ini sendiri terjadi pada tahun 1962 sampai 1966 yang mana melibatkan Federasi Malaysia dan Indonesia.
Bahkan, karena adanya peristiwa ini, pada 1965 Indonesia keluar dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Yuk, kita simak penjelasan mengenai latar belakang terjadinya konfrontasi Indonesai dengan Malaysia berikut ini!
Latar Belakang Konfrontasi Indonesia dengan Malaysia
Wilayah Malaysia sejak pertengahan abad ke-18 sudah dikuasai oleh Inggris sampai pada tahun 1956, Inggris akhirnya memberikan kemerdekaan bagi Malaysia.
Nah, pada 1961 atau lima tahun sejak kemerdekaan Malaysia, Malaysia berencana untuk membentuk Negara Federasi Malaysia.
Federasi ini dibentuk dari Persekutuan tanah Melayu, Serawak, Brunei, Singapura, dan Sabah.
Akan tetapi, Indonesia dan Filipina menentang hal tersebut. Filipina sendiri menentang karena memiliki keinginan atas wilayah Sabah.
Baca Juga: Sejarah Pertempuran 10 November yang Diperingati Sebagai Hari Pahlawan
Sedangkan pemerintah Indonesia menentang karena menurut Soekarno, pembentukan Federasi Malaysia merupakan rencana Inggris untuk mengamankan kekuasaan di Asia Tenggara.
Jadi, pembentukan Federasi Malaysia hanya sebagai proyek dari neokolonialisme Inggris yang membahayakan bagi revolusi Indonesia.
Akhirnya karena ada penentangan ini maka muncullah konfrontasi Indonesia dengan Malaysia.
Upaya Diplomasi
Pemerintah Indonesia melakukan upaya diplomasi untuk menyelesaikan masalah yang terjadi dengan Malaysia.
Presiden Soekarno kemudian bertemu dengan Perdana Menteri Malaysia Tuanku Abdul Rahman pada 31 Mei 1963 di Tokyo, Jepang.
Setelah terjadinya pertemuan tersebut, kemudian dilanjut dengan adanya konferensi Maphilindo di Filipina pada 31 Juli sampai 5 Agustus 1963.
Nah, inti dari pertemuan di Manila tersebut adalah pemerintah Indonesia dan Filipina menyambut baik pembentukan Federasi Malaysia jika rakyat Kalimantan Utara menyetujuinya.
Kemudian ketiga negara meminta bantuan sekjen PBB untuk melakukan pendekaan terhadap persolan Federasi Malaysia kepada rakyat di daerah yang masuk ke federasi tersebut.
Baca Juga: Sejarah Pelaksanaan Pemilu Pertama di Indonesia, Pemilu 1955
Akhir sekjen PBB membentuk tim penyelidik yang dipimpin oleh Lawrence Michelmore.
Tim tersebut memulai tugasnya di Malaysia pada 14 September 1963, tapi sebelum misi PBB selesai dan melaporkan hasil kerjanya.
Malaysia pada 16 September 1963 membentuk Federasi Malaysia yang membuat pemerintah Indonesia menganggap sebagai bentuk pelanggaran.
Nah, itulah latar belakang terjadinya konfrontasi Indonesia dengan Malaysia yang bisa Adjarian jadikan salah satu bahan referensi dalam menjawab soal Latih Uji Kompetensi di halaman 102.
Tonton juga video berikut, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR