adjar.id – Kali ini kita akan membahas klasifikasi dan fungsi dari teater tradisional yang merupakan bagian dari materi seni budaya kelas 8 SMP, Adjarian.
Seni teater yang berkembang di Indonesia terbagi menjadi dua jenis, yaitu teater modern dan teater tradisional.
Teater tradisional merupakan jenis teater yang berkembang di berbagai suku bangsa di Indonesia.
Teater tradisional ini menggunakan kaidah dan pola pementasan yang sumbernya dari estetika asli budaya Indonesia.
Baca Juga: Teater Tradisional: Jenis, Ciri, dan Unsur di Dalamnya
Bentuk teater ini lahir, tumbuh, dan berkembang di suatu daerah dan merupakan hasil dari kreativitas bersama suku bangsa Indonesia.
O iya, sama seperti teater modern, pemain teater tradisional juga perlu memahami mengenai seni peran.
Yuk, kita simak penjelasan mengenai teater tradisional, baik klasifikasi dan juga fungsi berikut ini, Adjarian.
“Para pemain teater tradisional juga dilatih untuk menjadi tokoh dan karakter yang sesuai dengan peran yang dimainkan.”
Karakteristik Teater Tradisional
Teater tradisional berakar pada kebudayaan suatu daerah dan dikenal oleh masyarakat lingkungannya.
Nah, pertunjukan yang ditampilkan dilakukan atas dasar tata cara dan pol yang diikuti secara tradisional atau turun-temurun.
Hal ini didapatkan dari pengalaman pentas generasi pendahulu yang kemudian dilanjutkan ke generasi penerusnya.
Pakem dari teater tradisional sendiri tetap mengikuti yang sudah ada sejak zaman dahulu dan tidak berubah.
Baca Juga: Teater Tradisional: Jenis, Ciri, dan Unsur di Dalamnya
O iya, pementasan dari teater tradisional sendiri biasanya dilakukan di alam terbuka atau di dalam pendopo dan penontonnya berada di berbagai sisi yang terbuka.
Teater tradisional sudah lahir, tumbuh, dan berkembang dalam kehidupan masyarakat daerah.
Sehingga, teater tradisional sangat lekat dengan kehidupan masyarakat daerah karena memang hasil kreativitas bersama masyarakat daerah.
“Teater tradisional berasal dari kebudayaan daerah yang tumbuh dan berkembang di dalam masyarakat.”
Klasifikasi Teater Tradisional
Teater tradisional diklasifikasikan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Teater Rakyat
Teater rakyat merupakan salah satu jenis teater tradisional yang memiliki ciri improvisasi, spontan, sederhana, dan menyatu dengan kehidupan rakyat.
Beberapa contoh teater rakyat di antaranya:
• Ketoprak, jemblung, srandul, gatoloco dari Jawa Tengah.
• Makyong dan mendu dari Riau dan Kalimantan Barat.
• Randai dan bakaba dari Sumatra Barat.
• Ubrug, banjet, longser, topeng Cirebon, tarling, dan ketuk tilu dari Jawa Barat.
• Lenong, topeng betawi, dan blantek dari Jakarta.
Baca Juga: Pengertian Diksi, Pernapasan, serta Intonasi dalam Seni Teater
“Teater rakyat merupakan teater tradisional yang menyatu dalam kehidupan rakyat atau penontonnya.”
2. Teater Klasik
Teater klasik lahir dan berkembang dari dalam lingkungan keraton dan bersifat mapan, di mana segala sesuatunya sudah teratur.
Teater klasik dilaksanakan secara teratur dengan cerita, pelaku yang terlatih, dan gedung pertunjukan yang sudah memadai.
Selain itu, pada teater klasik ini sudah tidak lagi menyatu dengan kehidupan rakyat atau penontonnya.
Teater klasik ini lahir dari pusat kerajaan. Oleh karena itu teater ini sangat menjunjung tinggi tata krama, contohnya wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang.
Baca Juga: Inilah Macam-Macam Teknik Dasar Akting Teater, Ada Latihan Olah Suara
3. Teater Transisi
Teater transisi merupakan teater yang sukmbernya dari teater tradisional tetapi bentuk pertunjukannya sudah dipengaruhi oleh gaya teater modern atau teater barat.
Contoh teater transisi ini antara lain komidi stambul, sandirawa dardanela, sandiwara srimulat, dan sandiwara miss cicih.
"Teater klasik muncul dari lingkungan keraton."
Fungsi Teater Tradisional
Beberapa fungsi dari teater tradisional di antaranya adalah:
1. Sarana untuk memanggil kekuatan gaib.
2. Peringatan kepada nenek moyang dengan mempertontonkan kepahlawanan dan kegagahannya.
3. Pelengkap upacara, seperti upacara kelahiran, kematian, dan kedewasaan.
4. Sebagai media hiburan bagi rakyat yang lebih ditonjolkan pada teater rakyat.
Baca Juga: Konsentrasi dan Imajinasi dalam Seni Teater
Nah, itulah klasifikasi teater tradisional dan fungsi teater tradisional yang salah satunya sebagai media hiburan rakyat.
Yuk, jawab juga pertanyaan berikut ini!
Pertanyaan |
Apa yang membedakan teater rakyat dengan teater klasik? |
Petunjuk: Cek halaman 3 dan 4. |
Tonton juga video berikut ini, yuk!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR