2. Teater Klasik
Teater klasik lahir dan berkembang dari dalam lingkungan keraton dan bersifat mapan, di mana segala sesuatunya sudah teratur.
Teater klasik dilaksanakan secara teratur dengan cerita, pelaku yang terlatih, dan gedung pertunjukan yang sudah memadai.
Selain itu, pada teater klasik ini sudah tidak lagi menyatu dengan kehidupan rakyat atau penontonnya.
Teater klasik ini lahir dari pusat kerajaan. Oleh karena itu teater ini sangat menjunjung tinggi tata krama, contohnya wayang kulit, wayang golek, dan wayang orang.
Baca Juga: Inilah Macam-Macam Teknik Dasar Akting Teater, Ada Latihan Olah Suara
3. Teater Transisi
Teater transisi merupakan teater yang sukmbernya dari teater tradisional tetapi bentuk pertunjukannya sudah dipengaruhi oleh gaya teater modern atau teater barat.
Contoh teater transisi ini antara lain komidi stambul, sandirawa dardanela, sandiwara srimulat, dan sandiwara miss cicih.
"Teater klasik muncul dari lingkungan keraton."
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR