adjar.id - Apakah Adjarian tahu, sejarah tenis meja?
Permainan tenis meja juga dikenal dengan istilah permainan pingpong.
Di Indonesia sendiri, tenis meja menjadi salah satu permainan yang digemari oleh masyarakat Indonesia.
Olahraga ini dimainkan dengan cara memukul bola menggunakan bantuan bet atau raket hingga bola memantul di atas meja dan menuju ke arah sisi meja lawan kita.
Baca Juga: Sejarah Sepak Bola dari Awal hingga Bisa Digemari Banyak Kalangan
Akan tetapi, tenis meja merupakan salah satu contoh miniatur yang banyak dilakukan di lapangan terbuka, lo.
Olahraga ini juga dapat dilakukan di dalam ruangan seperti balai rakyat, perkantoran, dan bahkan kejuaraan nasional.
Namun, bagaimana dengan sejarah dan peraturan permainannya?
Sekarang, yuk, kita simak informasi lengkap mengenai sejarah tenis meja dan peraturan permainan tenis meja berikut ini!
Sejarah Tenis Meja
Adjarian, permainan tenis meja sudah ditemukan sejak abad ke-19.
Permainan ini dikenalkan oleh bangsa Inggris sebagai permainan yang dapat mereka lakukan di dalam ruangan saat musim dingin.
Lalu, kemudian tenis meja berkembang hingga saat Inggris berkedudukan di India oleh para angkatan bersenjata Inggris.
Pada saat itu, bola yang digunakan berbahan dasar karet yang ringan dan ditutupi dengan kulit.
O iya, permainan tenis meja dikenal dengan julukan nama gossima, pingpong atau whiff-whaff.g dirajut, Adjarian.
Baca Juga: Gerak Lokomotor, Non Lokomotor, dan Manipulatif dalam Permainan Bulu Tangkis dan Tenis Meja
Terbentuknya Organisasi Tenis Meja
Perkembangan tenis meja melahirkan organisasi yang bertujuan untuk mewadahi para pemain tenis meja.
Lalu, istilah pingpong sudah mulai digantikan oleh istilah tenis meja pada tahun 1921-1922 silam.
Organisasi khusu pemain tenis meja ini sudah ada sejak 1902 silam, akan tetapi terpaksa dibubarkan pada tahun 1905 silam.
Oleh karena itu, para wakil pemain pingpong dari Jerman, Hungaria, dan Inggris berinisiatif untuk membentuk organisasi dengan tingkat internasional untuk olahraga tenis meja, lo.
Organisasi tersebut diberi nama Federation Internationale de Tennis de Table atau International Table Tennis Federation.
Baca Juga: Benarkah, Olahraga dapat Menghilangkan Depresi dan Kecemasan?
Adjarian, terdapat 165 negara yang sudah bergabung di dalam keanggotaan organisasi ini hingga pertengahan tahun 1990.
Salah satu negara yang bergabung dalam organisasi tersebut adalah Indonesia, ya.
Nah, induk organisasi induk tenis meja Indonesia adalah Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PTMSI).
Peraturan Tenis Meja
Dilansir dari dari laman Pongfit, terdapat 13 peraturan di dalam permainan tenis meja, yaitu:
1. Permainan pingpong dimainkan hingga 11 poin. Pada umumnya, nilai terbaik akan diambil tiga dari lima pertandingan terbaik.
2. Jika poin seri atau deuce dengan nilai poin 10-10, maka pemain diharuskan untuk melakukan servis secara bergantian.
3. Jika bola telah dilempar dan dipukul, namun pukulan meleset maka poin akan menjadi milik lawan.
Baca Juga: Sejarah Bola Basket, Perkembangannya di Dunia dan di Indonesia
4. Jika bola memantul dua kali atau lebih di area lawan serta memantul ke samping bahkan menyentuh garis tepi, maka poin akan menjadi milik pemain.
5. Bola yang di-service harus memantul di bagian kanan area lawan. Khusus untuk pertandingan kategori ganda, tim harus bertukar tempat setelah melakukan pukulan service sebanyak dua kali.
6. Jika saat rally point (permainan berlangsung lama karena para pemain mempertahankan posisi bola) bola terkena jaring atau net, maka lemparan itu akan dianggap sah.
7. Saat pertandingan kategori ganda, kedua pemain wajib memukul bola secara bergantian.
8. Bola pingpong harus dipukul saat memantul pada meja. Jika salah satu pemain memukul bola sebelum memantul, maka poin akan menjadi pihak lawan.
9. Saat rally point atau saat melakukan service, bola memantul ke atas jaring dan mengenai area lawan dan lawan tidak memberikan serangan balik, maka itu akan menjadi poin tambahan untuk pemain.
10. Bagian tubuh yang boleh terkena bola dalam permainan tenis meja adalah area di bawah pergelangan tangan dan jari. Jika bola terkena tangan atau paddle, maka poin akan tetap dianggap sah.
11. Pemain tenis meja tidak boleh menyentuh meja papan kecuali tangan (area bawah pergelangan tangan) yang digunakan untuk membawa bet.
Baca Juga: Jenis-Jenis Olahraga yang Bisa Membantu Menurunkan Berat Badan
12. Meskipun bola memantul ke samping dan mengenai bagian tepi atas permukaan meja, poin akan tetap dianggap sah.
13. Jika wasit tidak hadir selama pertandingan dan pemain merasa kurang setuju dengan hasil pertandingan maka honor system dapat diberlakukan hingga semua pemain setuju dengan hasil pertandingan.
Nah Adjarian, itulah sejarah tenis meja dan peraturan yang harus kita ikuti dalam permainan tenis meja, ya!
Source | : | pongfit.org |
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR