Sejarah Tari Gambyong
Pada masa pemerintahan Pakubuwana IV dan V, terdapat kitab tertulis serat Centhini yang menyebutkan adanya Gambyong yang dikenal dengan nama Tari Tlèdhèk.
Sedangkan, pada masa pemerintahan Pakubuwana IX (1861-1893), seorang penata tari yang bernama K.R.M.T. Wreksadiningrat, mulai mengembangkan tarian rakyat ini.
O iya, tujuan dikembangkannya tarian ini agar pantas untuk ditampilkan didepan bangsawan dan juga priyayi, ya.
Baca Juga: Jenis-Jenis Tari Kreasi di Indonesia
Tarian rakyat yang sudah dikembangkan ini, umumnya akan ditampilkan di hadapan para tamu penting Istana Mangkunegaran.
Pada tahun 1950 silam, Nyi Bei Mintoraras, yang berprofesi sebagai pelatih tari dari Istana Mangkunegaran mengenalkan tarian Gambyong sebagai Gambyong Paraeanom.
Gambyong Pareanom adalah seni Tari Gambyong yang sudah dibentuk menjadi lebih baku.
Setelah itu, tarian ini mulai disukai oleh banyak masyarakat, sehingga melahirkan versi lain yang kemudian dikembangkan guna konsumsi masyarakat luas, ya.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR