adjar.id – Adjarian, saat masa perjuangan ada beberapa bentuk keteladan para tokoh nasional Indonesia yang bisa kita terapkan dalam kehidupan.
Gelar pahlawan nasional sendiri tidak sembarangan diberikan, ada beberapa kriteria yang harus dipenuhi.
Salah satu kriteria itu ialah seorang tokoh tersebut sudah memimpin dan melakukan perjuangan, baik bersenjata, politik, maupun bidang lainnya.
Tujuan perjuangan yang dilakukan, yaitu untuk merebut, mencapai, mengisi, atau mempertahankan kemerdekaan dan mewujudkan persatuan serta kesatuan bangsa.
Baca Juga: 17 Tokoh Pahlawan Nasional Perempuan Indonesia
Nah, kali ini kita akan membahas mengenai teladan dari para tokoh nasional indonesia yang menjadi materi sejarah kelas 12 SMA.
Terdapat banyak pahlawan nasional yang memiliki jasa dalam mewujudkan integrasi bangsa Indonesia.
Adjarian, kita simak penjelasan mengenai bentuk keteladanan para tokoh nasional Indonesia berikut ini, yuk!
“Keteladanan para tokoh nasional Indonesia di antaranya sikap dalam memperjuangkan dan mempertahan kemerdekaan Indonesia.”
1. Pahlawan Nasional dari Papua
Papua masuk ke wilayah Indonesia tidak berbarengan dengan kemerdekaan Indonesia, di mana saat itu Papua masih menjadi wilayah jajahan belanda.
Bahkan hingga keluarnya hasil konferensi meja bundar tahun 1949 yang menyetujui Papua menjadi bagian dari Indonesia sampai 1962 Papua masih menjadi wilayah kekuasaan Belanda.
Nah, dalam kurun waktu selama itu, rakyat Papua melakukan berbagai upaya agar Papua bisa menjadi bagian dari negara Republik Indonesia.
Hingga, munculah tiga tokoh yang berperan penting dalam upaya integrasi tersebut, yaitu Frans Kaisiepo, Silas Papare, dan Marthen Indey.
Baca Juga: 21 Pahlawan Nasional Indonesia
a. Frans Kaisiepo
Frans Kaisiepo merupakan tokoh yang mempopulerkan lagu Indonesia Raya di Papua saat Indonesia mau merdeka.
Selain itu, Kaiseipo juga berperan dalam pendirian Partai Indonesia Merdeka atau PIM pada 10 Mei 1946.
Pada 1948, Kaisiepo ikut berperan dalam merancang pemberontakan rakyat Biak dalam melawan Belanda.
Lalu, pada 1961, Kaisiepo mendirikan partai politik Irian Sebagian Indonesia atau ISI yang menentuk penyatuan Papua ke Indonesia.
“Frans Kaisiepo, Silas Papare, dan Marthey Indey merupakan tiga tokoh nasional yang berperan dalam penyatuan Papua menjadi bagian Indonesia.”
Nah, Kaisiepo berupaya agar Pepera atau penentuan pendapat rakyat bisa dimenangkan oleh masyarakat yang ingin Papua bergabung ke Indonesia.
Akhirnya, proses tersebut berhasil menetapkan papua menjadi bagian dari negara Indonesia.
b. Silas Papare
Silas Papare merupakan tokoh yang membentuk Komite Indonesia Merdeka atau KIM, di mana tujuan pembentukan KIM yaitu untuk menghimpun kekuatan dalam memperjuangkan kemerdekaan Indonesia.
Baca Juga: 10 Pahlawan Revolusi Indonesia
Sepanjang tahun 1950an, Papare terus berjuang agar Papua bisa menjadi bagian dari Indonesia.
Hingga pada 1962, ia mewakili Irian Barat sebagai anggota delegasi RI dalam perundingan New York yang menuai hasil dengan bergabungnya Papua ke Indonesia.
c. Marthen Indey
Marthen Indey adalah seorang anggota polisi Hindia Belanda yang memiliki jiwa nasionalisme yang tinggi terhadap Indonesia meski dia seorang polisi Hindia Belanda.
Pada tahun 1962, Indey membangun kekuatan gerilya sambil menunggu kedatangan tentara Indonesia yang akan terjun ke Papua dalam operasi Trikora.
Setelah perang setelah, ia ikut pergi ke New York untuk memperjuangkan masuknya Papua ke Indonesia.
“Perjuangan ketiga tokoh dari Papua tersebut sangatlah gigih demi memperjuangkan Papua agar bisa masuk menjadi bagian dari negara Indonesia.”
2. Raja yang Berkorban untuk Bangsa
a. Sultan Hamengku Buwono IX
Saat Indonesia merdeka, masih ada kerajaan-kerajaan yang masih berdaulat, salah satunya kerajaan Yogyakarta.
Meski begitu, para raja kerajaan Yogyakarta, yaitu Sultan Hamengku Buwono IX saat itu memilih untuk meleburkan kerajaannya ke dalam negara Indonesia.
Hal ini bisa terjadi karena dalam diri raja dan rakyat di daerah tersebut, tertanam begitu kuat rasa kebangsaan dan nasionalisme bagi Indonesia.
Setelah adanya proklamasi 17 Agustus 1945, Sultan Hamengku Buwono IX menyatakan bahwa kerajaan Yogyakarta adalah bagian dari negara Indonesia.
Baca Juga: Tokoh Proklamasi Kemerdekaan Selain Soekarno dan Hatta
Pada awal kemerdekaan, Sultan memberikan banyak fasilitas bagi pemerintah Indonesia yang baru terbentuk dalam menjalankan pemerintahannya, seperti maskas TKR dan ibukota Indonesia.
b. Sultan Syarif Kasim II
Sultan Syarif Kasim II menjadi raja Siak Indrapura pada 1915 saat berusia 21 tahun, di mana ia berpendapat bahwa kedudukan kerajaan Siang sama dengan Belanda.
Saat adanya berita proklamasi kemerdekaan Indonesia, Sultan Syarif Kasim II mengirim surat kepada Soekarno-Hatta untuk menyatakan kesetiaan dan dukungan kepada Indonesia.
Sultan Syarif Kasim II juga membentuk Komite Nasionak Indonesia di Siak, tentara keamanan rakyat, dan barisan pemuda republik.
“Sultan Syarif Kasim aktif menyumbangkan harta kekayaannya demi membantu perjuangan Indonesia melawan Belanda.”
3. Mewujudkan Integrasi Melalui Seni dan Sastra
Ismail Marzuki merupakan seseorang yang lahir dari keluarga seniman di Jakarta yang aktif membuat lagu-lagu sendiri.
Lagu-lagu yang diciptakan oleh Ismail Marzuki sangar diwarnai oleh kecintaannya terhadap tanah air.
Pada tahun 1947, saat RRI dikuasi Belanda, Ismil Marzuki memiliki keluar dari orkes radio karena tidak ingin bekerja sama dengan Belanda.
Lagu-lagu Ismail Marzuki yang kental dengan nilai-nilai perjuangan di antaranya Rayuan Pulau Kelapa, Halo-Halo Bandung yang dibuatnya ketika terjadi peristiwa Bandung lautan api.
Baca Juga: Sejarah Perumusan Naskah Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Kemudian ada lagu Selendang Sutera yang dibuat saat revolusi kemerdekaan untuk membangkitkan semangat juang para pejuang.
Lalu, ada lagu Sepasang Mata Bola yang menggambarkan sebuah harapan dari rakyat Indonesia untuk merdeka.
Meski memiliki fisik yang tidak terlalu sehat karena adanya penyakit TBC, Ismail Marzuki tetap semangat untuk berjual melalui jalan seni.
Nah, Adjarian itu tadi bentuk keteladanan dari para tokoh nasional Indonesia yang bergerak dari berbagai bidang.
Sekarang, yuk, coba jawab berikut ini!
Pertanyaan |
Apa teladan yang bisa kita ambil dari perjuangan tiga tokoh nasional Indonesia dari Papua? |
Petunjuk: Cek halaman 2 dan 3. |
Adjarian, tonton video ini juga, ya!
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR