Kubu-kubu ini pro terhadap tanam paksa karena mereka mendapatkan hak monopoli untuk mengangkut hasil-hasil tanam paksa dari Indonesia ke Eropa.
Sementara itu, pihak yang kontra terhadap tanam paksa merupakan kelompok masyarakat yang dipengaruhi oleh ajaran agama dan menganut asal liberalisme.
Mereka beranggapan bahwa pelaksanaan tanam paksa membuat rakyat Indonesia menjadi menderita karena terus bekerja dengan upah yang sedikit.
O iya, kaum liberal sendiri menghendaki pemerintah untuk tidak ikut campur dalam urusan ekonomi, di mana kegiatan ekonomi sendiri diserahkan kepada pihak swasta.
Baca Juga: Masa Pemerintahan Daendels di Indonesia, Materi Sejarah Kelas 11 SMA
Selain itu, kaum liberal juga menuntut untuk menghentikan pelaksanaan tanam paksa di Indonesia.
Hal ini semakin diperkuat dengan terbitnya buku Max Havelaar oleh Edward Douwes Dekker atau Multatuli pada tahun 1860.
Buku ini memberikan kritik keras kepada pelaksanaan tanam paksa yang dilaksanakan di Indonesia saat itu.
Nah, itu tadi alasan munculnya pro dan kontra dari tanam paksa di masyarakat Belanda yang bisa menjadi referensi Adjarian dalam menjawab soal Latih Uji Kompetensi pada halaman 65.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR