adjar.id – Kulit bumi selalu mengalami perubahan dari waktu ke waktu, yang kemudian menjadi bahan pikirian bagi para ahli.
Beberapa ahli mengungkapkan tentang bagaimana proses pekembangan dan perubahan kulit bumi ini.
Pada buku Memahami Geografi kelas 10 SMA terdapat soal pada uji kompetensi di halaman 57.
Baca Juga: Mengenal Pembagian Wilayah dan Perwilayahan, Materi Geografi Kelas 12
Salah satu soal pada uji kompetensi tersebut meminta kita untuk menyebutkan teori tentang terbentuknya kulit bumi yang juga menjadi materi geografi kelas 10 SMA.
Nah, untuk bahan referensi Adjarian dalam mengerjakan soal tersebut, kali ini kita akan membahas mengenai macam-macam teori terbentuknya kulit bumi.
Adanya perubahan kulit bumi membuat munculnya berbagai teori mengenai terbentuknya kulit bumi ini.
Yuk, kita simak beberapa teori terbentuknya kulit bumi yang dikemukanan oleh para ahli berikut ini!
1. Teori Kontraksi
Teori terbentuknya kulit bumi yang pertama merupakan teori kontraksi yang dikemukanan oleh Descrates.
Descrates mengungkapkan bahwa bumi lama kelamaan mengalami penyusut yang disebabkan oleh proses pendinginan.
Lebih lanjut, ia menjelaskan hal tersebut membuat bumi memiliki relief seperti pegunungan, dataran, dan lembah.
Baca Juga: Definisi Atmosfer, Jenis Atmosfer, Fungsi, Manfaat dan Lapisannya
2. Teori Dua Benua
Teori dua benua dikemukakan oleh Edward Zuess pada tahun 1884.
Edward menjelaskan bawah bumi dahulu terdiri dua benua yang sangat besar, yaitu Gondwana dan Laurasia.
Nah, lebih lanjut teori ini menjelaskan bahwa kedua benua itu saling bergerak ke ekuator bumi, yang kemudian membuat dua benua tersebut terpecah-pecah menjadi benua yang lebih kecil.
Gondwana sendiri terpecah menjadi Australia, Afrika, dan Amerika Serikat, sementara Laurasia terpecah menjadi Eropa, Amerika Utara, dan Asia.
3. Teori Pengapungan Benua
Alfred Wegener pada tahun 1912 mengungkap teori pembentukan kulit bumi yaitu dengan adanya teori pengapungan benua.
Alfred mengungkapkan bahwa awalnya, bumi hanya memiliki satu benua besar yang bernama Pangea.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kemudian benua itu terpecah-pecah dan bergerak terus melalui dasar laut.
Pecahnya Pangea tersebut dikarenakan adanya gerakan rotasi bumi yang sentrifugal dan percahan benua tersebut bergerak ke arah ekuator bumi.
Baca Juga: Mengenal Rotasi Bumi dan Dampak Rotasi Bumi bagi Kehidupan Manusia
Ada beberapa hal yang mendukung teori ini, yaitu adanya kesamaan garis pantai antara Afrika bagian barat dengan bagian timur Amerika Selatan.
4. Teori Konveksi
Teori konveksi dikemukakan oleh Arthus Holmes dan Harry H. Hess yang kemudian dikembangkan lagi oleh Robert Diesz.
Teori ini menyatakan bahwa pada bagian dalam bumi memiliki keadaan panas yang menyebabkan terjadinya arus konveksi ke lapisan kulit bumi.
Nah, arus konveksi ini membawa materi lava ke permukaan bumi yang kemudian membeku dan membentuk lapisan kulit bumi baru untuk menggantikan kulit bumi yang sudah tua.
Bukti yang ada yang mendasari teori ini adalah adanya tanggul di dasar laut samudra, dan sumur di dasar laut yang semakin dalam maka batuannya semakin tua.
Nah, disini bisa kita disimpulkan bahwa terdapat gerakan yang berasal dari tanggul dasar samudra atau mid oceanic ridge ke arah yang berlawanan.
Hal ini terjadi karena adanya arus konveksi dari lapisan bawah kulit bumi.
5. Teori Lempeng Tektonik
Tozo Wilson mengemukakan tentang adanya teori lempeng tektonik yang didasari atas adanya beberapa lempeng bumi yang berasa di bawah kulit bumi.
Baca Juga: Mempelajari Pengertian Vulkanisme, Gejala, dan Contoh-Contohnya
Lempeng tektonik yang membentuk kulit bumi terus bergerak karena adanya pengaruh dari arus konvesi pada lapisan astenosfer di bawah lempek tektonik.
Teori ini didukung oleh beberapa data penelitian geologi, berupa geologi kelautan, pemboran laut dalam, dan kegempaan.
Gerak lempek tektonik berdasarkan arah geraknya terbagi menjadi tiga jenis, yaitu konvergensi, transform, dan divergensi.
Nah, Adjarian itu tadi beberapa teori terbentuknya kulit bumi yang bisa menjadi referensi adjarian untuk mengerjakan uji kompetensi di halaman 57, ya.
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR