Namun, Profesor Bruce Y Lee berpendapat bahwa penggunaan istilah COVID-21 tersebut merupakan sesuatu yang keliru.
Alasannya ada tiga, yakni:
1. Varian Delta terdeteksi kali pertama di India pada Oktober tahun 2020, bukan tahun 2021.
2. Varian Delta adalah varian yang muncul dari hasil mutasi SARS-CoV-2 asli yang menjadi penyebab COVID-19.
Baca Juga: 3 Varian Virus Corona yang Sudah Masuk dan Menyebar di Indonesia, Waspadai Gejalanya
Nama lain varian Delta yang resmi adalah varian B.1.617.2. Nah, istilah COVID-21 tidak boleh digunakan menyatakan varian Delta.
3. Sekarang ini tidak ada yang disebut dengan COVID-22 dikarenakan tidak ada yang benar-benar tahu apa yang akan terjadi tahun depan.
Varian Paling Mengkhawatirkan
Sejauh ini, varian Delta dan Delta Plus menjadi varian yang paling mengkhawatirkan di dunia.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR