adjar.id - Apakah Adjarian suka membaca dongeng fantasi saat masih kecil?
Dongeng fantasi merupakan salah satu jenis bacaan yang sering sekali kita baca saat masih kecil, lo.
Nah, kali ini kita akan mencoba untuk menulis cerita fantasi, ya.
Baca Juga: Mengenal Sejarah dan Perkembangan Bahasa Indonesia
Fantasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah gambar (bayangan) dalam angan-angan atau khayalan.
Yap, betul sekali, cerita fantasi merupakan salah satu bentuk cerita fiksi atau tidak berdasarkan peristiwa nyata, ya.
O iya, di dalam cerita fantasi yang kita sering jumpai, umumnya, memiliki cerita sihir di dalamnya.
Penasaran dengan cara penulisan cerita fantasi?
Yuk, simak cara penulisan cerita fabel yang baik dalam bahasa Indonesia di bawah ini, ya!
"Cerita fantasi adalah cerita fiksi atau tidak berdasarkan dari peristiwa nyata".
Cara Menulis Cerita Fantasi
1. Menggunakan Pengalaman Kita
Adjarian, saat ingin membuat cerita terkadang kita mengalami kesulitan saat menentukan jalan ceritanya.
Akan tetapi, saat menulis ide untuk cerita fantasi kita dapat menggunakan pengalaman pribadi kita sebagai jalan ceritanya.
Hanya saja, kita sebagai penulis dapat mengganti atau menambahkan tempat baru, tokoh baru, dan hal lainnya dalam cerita kita, ya.
Baca Juga: Ciri-Ciri Cerita Fabel dan Cerita Legenda dalam Bahasa Indonesia
2. Tambahkan Unsur Fantasi
Di saat kita membaca cerpen, umumnya, kita seperti membaca teks cerita lainnya.
Berbeda dengan cerpen, walaupun sama-sama bersifat fiksi, fantasi memiliki sifat tidak mungkin di dalam ceritanya.
Contohnya, ketika di Indonesia diserang oleh dinosaurus raksasa.
Tidak hanya itu, kita juga dapat menambahkan tokoh Ibu Peri guna menambahkan unsur fantasi di dalam ceritanya.
Nah, cerita fantasi seringkali ditemukan dengan hal-hal yang tidak masuk akal di dalam alur ceritanya.
"Cerita fantasi seringkali ditemukan dengan hal-hal yang tidak mungkin terjadi di dalam kehidupan nyata kita".
3. Konflik
Seperti karya sastra lainnya, di dalam cerita fantasi kita wajib menambahkan konflik di dalamnya.
Konflik berfungsi untuk menambahkan unsur seru di dalam cerita kita, lo.
Misalnya, Adjarian ingin menulis bagaimana cara Ibu Peri menghilangkan dinosaurus raksasa di kota atau konflik lainnya.
O iya, jangan lupa menambahkan beberapa dialog antar tokohnya di dalam cerita kita, ya!
Baca Juga: Teks Cerita Sejarah: Pengertian, Ciri, Struktur, dan Jenisnya
4. Akhir Cerita
Pada tahap akhir penulisan cerita fantasi, kita juga dapat menjelaskan sebab dan penyelesaian dari konflik yang terdapat di dalam cerita kita, ya.
Jangan lupa menutup cerita dengan sedikit pesan moral untuk para pembaca kita.
Nah Adjarian, itulah cara menulis cerita fantasi yang benar dalam bahasa Indonesia, ya!
Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!
Pertanyaan |
Sebutkan salah satu cara penting dalam menulis cerita fantasi! |
Petunjuk: Cek halaman 2-3. |
Penulis | : | Aisha Amira |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR