adjar.id – Perubahan sosial masyarakat terus berkembang dari tatanan sosial lama ke tatanan sosial baru sebagai bentuk dari suatu arah perubahan.
Nah, arah perubahan sosial ini bisa menciptakan tatanan sosial baru atau malah bisa kembali pada tatanan sosial lama.
Perubahan yang kembali pada tatanan sosial lama ini bisa terjadi karena perubahan baru tidak sesuai dengan harapan.
Baca Juga: Perubahan Sosial Masyarakat: Inilah Definisi dan Bentuk-Bentuknya
Sehingga, masyarakat memilih untuk kembali ke tatanan sosial lama.
Arah perubahan sosial ini dapat ditentukan dengan adanya beberapa teori perubahan sosial.
Selain itu, juga ada ciri-ciri perubahan sosial dalam masyarakat, lo.
Yuk, Adjarian kita simak penjelasan mengenai teori perubahan sosial dan ciri-ciri perubahan sosial dalam masyarakat berikut ini.
“Arah perubahan sosial bisa menyebabkan terjadinya tatanan baru atau bisa kembali ke tatanan lama.”
Teori Perubahan Sosial
Berikut ini teori perubahan sosial dalam masyarakat, di antaranya:
1. Teori Evolusioner
Teori evolisioner merupakan tahapan masyarakat yang berawal dari kelahiran, pertumbuhan, dan juga kesempurnaan.
Perubahan sosial mempunyai arah tetap yang dilalui oleh suatu masyarakat.
Masyarakat melalui urutan tahap yang sama, yaitu dari tahap permulaan pada perkembangan awal sampai perkembangan terakhir.
Nah, perubahan evolusioner bisa berakhir ketika tahap akhir telah tercapai.
Baca Juga: Mengenal Modernisasi, Ciri-Ciri, dan Dampaknya
2. Teori Siklus
Teori siklus ini dianut oleh sejarawan asal Inggris bernama Arnold Toynbee.
Tonybee beranggapan bahwa perubahan besar berawal dari siklus kelahiran, pertumbuhan, keruntuhan, dan kematian.
Siklus ini kemudian akan melahirkan sebuah peradaban baru, dan kembali berputar terus.
“Teori evolusional adalah tahapan yang dimulai dari kelahiran, pertumbuhan, dan kesempurnaan.”
Teori siklus ini mengungkapkan bahwa perubahan itu terjadi secara bertahap.
Akan tetapi jika sudah sampai ke tahap akhir, perubahan akan kembali ke awal untuk membuat perubahan selanjutnya.
Teori siklus ini merupakan perubahan sosial yang diawali oleh kelahiran, pertumbuhan, dan kejatuhan.
Nah, setelah sampai pada tahap kejatuhan, masyarakat akan kembali memulai tahap kelahiran lagi.
Baca Juga: Peran dan Fungsi Lembaga Sosial dalam Pengendalian Sosial Masyarakat
3. Teori Fungsional
Teori fungsional melihat bahwa setiap elemen dalam masyarakat memberikan fungsi kepada elemen masyakarat yang lainnya.
Jadi, perubahan yang terjadi dalam suatu masyarakat akan menciptakan perubahan pada bagain yang lainnya juga.
4. Teori Konflik
Teori konflik berasal dari asumsi bahwa setiap masyarakat adalah objek dari perubahan sosial dan setiap masyarakat pasti mengalami pertikaian.
Selain itu, teori ini juga beranggapan bahwa setiap elemen masyarakat turut menciptakan disintegrasi dan perubahan.
“Teori perubahan sosial terdiri dari teori evolusioner, siklus, fungsional, dan konflik.”
Ciri-Ciri Perubahan Sosial
Berikut ciri-ciri perubahan sosial dalam masyarakat, yaitu:
1. Masyarakat Tidak Ada yang Statis
Setiap masyarakat pasti mengalami perubahan sosial, baik itu perubahan secara cepat ataupun secara lambat.
Hal ini terjadi karena naluri manusia untuk merubah nasibnya agar menjadi lebih baik.
2. Proses Perubahan Sosial Budaya Sifatnya Mata Rantai
Perubahan sosial yang terjadi di dalam suatu lembaga sosial akan diikuti oleh perubahan sosial budaya lainnya.
Baca Juga: Mengenal Realitas Sosial dan Bentuk-bentuknya dalam Sosiologi
Contohnya, terjadi perubahan sistem politik yang akan memengaruhi sistem ekonomi suatu negara.
Lalu, perubahan sistem ekonomi akan berdampak ke sistem sosial yang lainnya juga.
Hal ini menyimpulkan bahwa setiap perubahan yang terjadi akan menimbulkan perubahan lain yang turut menyertainya.
Nah, Adjarian itu tadi teori perubahan sosial dan ciri-ciri perubahan sosial dalam masyarakat.
Sekarang, yuk, coba jawab soal di bawah ini!
Pertanyaan |
Apa saja yang dimaksud dengan teori evolusioner? |
Petunjuk: Cek halaman 2. |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Aisha Amira |
KOMENTAR