adjar.id – Pengertian pengendalian sosial adalah proses kolektif yang direncanakan atau tidak direncanakan untuk mengajak, membujuk, membimbing, atau memaksa suatu individu.
Pengendalian sosial diperlukan untuk menjadi hubungan timbal balik antara hak dan kewajiban.
O iya, beberapa ahli sosiologi menggunakan istilah pengendalian sosial untuk menggambarkan segenap cara dan proses yang ditempuh oleh masyarakat.
Sehingga anggota masyarakat tersebut dapat bertindak sesuai dengan harapan masyarakat tersebut.
Baca Juga: Jenis-Jenis Tipe Kelompok Sosial dalam Masyarakat Indonesia
Peran pengendalian sosial yaitu untuk meredam ketegangan sosial, serta bertujuan agar tercipta ketertiban sosial.
Hal ini karena tanpa adanya ketertiban sosial, masyarakat tidak dapat menjalankan peranannya dengan perasaan aman.
Yuk, Adjarian kita simak tentang cara-cara pengendalian sosial dalam masyarakat.
“Pengendalian sosial adalah sebuah cara yang digunakan masyarakat untuk menertibkan anggotanya.”
Cara-Cara Pengendalian Sosial
Pengendalian sosial merupakan proses sosial yang memerlukan cara-cara untuk mencapai tujuannya.
Tujuan pengendalian sosial yaitu menciptakan masyarakat yang tertib dan teratur.
Berikut ini adalah cara-cara masyarakat membuat anggotanya untuk berperilaku sesuai yang diharapkan, yaitu:
Baca Juga: Nilai-Nilai Sosial yang Berlaku dalam Kehidupan Masyarakat
1. Pengendalian Sosial Melalui Sosialisasi
Sosialisasi akan membentuk kebiasaan, keinginan, dan adat istiadat kita sebagai masyarakat.
Tata cara dan kebiasaan yang sama di antara anggota masyarakat akan menjadikan anggota masyarakat memiliki perilaku yang sama.
Melalui sosialisasi seseorang akan dianggap penting dalam masyarakatnya.
O iya, melalui proses internalisasi ini orang secara otomatis akan berperilaku tanpa berpikir dikendalikan.
“Pengendalian sosial melalui sosialisasi akan membentuk kebiasaan dan keinginan kita sebagai masyarakat.”
2. Pengendalian Sosial Melalui Tekanan Sosial
Pengendalian sosial dalam hal ini sebagai suatu proses yang lahir dari kebutuhan individu akan penerimaan kelompok.
Lalu, kelompok akan sangat berpengaruh jika para anggota kelompok tersebut akrab dan berusaha mempertahankan keberadaan kelompok.
Tekanan keinginan kelompok adalah suatu proses yang berkesinambungan dan berpengaruh terhadap perubahan diri seseorang.
Jadi, seseorang tidak menyadari dirinya akan berubah setelah menjadi anggota sebuah kelompok.
Baca Juga: Mengenal Interaksi Sosial Disosiatif di dalam Hubungan Manusia
Hal ini karena setiap orang cenderung mengekspresikan pribadinya sesuai dengan kelompoknya.
Kelompok-kelompok ini meliputi:
a. Pengendalian Kelompok Informal Primer
Kelompok primer adalah kelompok kecil, akrab, dan bersifal informal, contohnya keluarga, kelompok bermain, dan sebagainya.
Pengendalian kelompok ini dilakukan secara spontan dan tanpa direncanakan.
“Pengendalian sosial melalui tekanan sosial merupakan proses dari tekanan kelompok yang memperngaruhi perubahan diri individu."
b. Kelompok Sekunder
Kelompok sekunder adalah kelompok yang bersifat formal dan berdasarkan kepentingan, seperti organisasi dan asosiasi.
3. Pengendalian Sosial Melalui Kekuatan
Pada masyarakat yang sederhana dapat mengendalikan perilaku anggota masyarakatnya dengan menggunakan nilai-nilai adat.
Nilai-nilai adat tersebut didukung oleh pengendalian informal oleh kelompok primer.
Jadi, dalam kelompok ini tidak dibutuhkan hukum formal dalam pelaksanaan hukuman.
Tetapi, pada masyarakat yang jumlah penduduknya sangat besar dan memiliki kebudayaan yang kompleks, diperlukan hukum yang formal, peraturan hukum dan pelaksanaan hukum.
Baca Juga: Macam-Macam Bentuk Keragaman Sosial Budaya Indonesia serta Manfaatnya
Pelaksanaan pengendalian sosial dapat dilaksanakan dengan cara ajakan (persuasif) tanpa kekerasan.
Lalu, ada cara paksaan (coercive) yaitu dengan cara kekerasan, langkah ini akan dipakai apabila cara persuasif tidak berhasil.
Nah, Adjarian itu tadi cara-cara pengendalian sosial dalam kehidupan bermasyarakat.
Yuk, sekarang jawab pertanyaan berikut!
Pertanyaan |
Apa yang dimaksud dengan pengendalian sosial melalui tekanan sosial? |
Petunjuk: Cek halaman 3 |
Penulis | : | Nabil Adlani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR