Sudah Ada di Pulau Jawa Semenjak Abad ke-9 M
Makanan renyah pendamping makan ini ternyata tercatat di prasasti Batu Pura.
Di sana tertulis tentang kerupuk rambak yang terbuat dari kulit kerbau atau sapi sudah ada semenjak abad ke-9 M atau ke-10 M di Pulau Jawa. Wah, sudah lama sekali, ya!
Uniknya, keberadaan kerupuk rambak pun masih ada hingga kini, seperti di Kabupaten Tulungagung, Kabupaten Sukoharjo, dan beberapa daerah lainnya di Indonesia.
Baca Juga: Muka Terus Berminyak, Ketahui 6 Cara Mengurangi Minyak di Wajah Kita
Menyebar pada Abad ke-19 M
Seiring berkembangnya waktu, kerupuk menyebar ke penjuru Nusantara bahkan sampai ke Semenanjung Melayu.
Dalam naskah Melayu karya Abdul Kadir Munsyi, saat menyebut Kuantan (Malaysia) sekitar abad ke-19 M disebut juga tentang keropok alias kerupuk.
Bukan orang Melayu saja, kerupuk mulai disukai pada zaman penjajahan Belanda.
Makanya, tidak heran jika kerupuk seolah wajib ada di setiap hidangan Nusantara.
Penulis | : | Aldita Prafitasari |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR