Hal tersebut menyebabkan perubahan yang lebih banyak di struktur protein spike virus corona.
Varian Beta juga diduga memengaruhi penurunan efikasi vaksin COVID-19.
Hal itu diungkapkan oleh Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung Kemenkes Siti Nadia Tarmizi sebagaimana dilansir dari sumber yang sama.
Tingkat penularan varian beta diketahui seperti varian Alpha, yakni lebih cepat.
Gejala yang muncul akibat infeksi varian Beta juga tidak jauh berbeda dengan gejala COVID-19 pada umumnya.
Baca Juga: Obesitas Memicu Diabetes Tipe 2 pada Anak, Kenali Gejala dan Pencegahannya
Hanya saja, varian Beta disebut terbilang cukup berbahaya karena mutasi ini diketahu bisa menghindari sistem kekebalan tubuh dan dapat memengaruhi efektivitas vaksin COVID-19.
- Varian Delta
Varian Delta atau B.1.617 adalah varian yang pertama kali terdeteksi di India.
Varian ini disebut berbeda dan lebih berbahaya jika dibandingkan dengan strain yang asli.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Rahwiku Mahanani |
Editor | : | Rahwiku Mahanani |
KOMENTAR