adjar.id - Tahukah Adjarian? Ada tiga jenis wuwuhan dalam bahasa Jawa, yaitu ater-ater, seselan, dan panambang.
Seselan adalah kata imbuhan yang dimasukkan di tengah kata dalam bahasa Jawa.
Istilah seselan dalam bahasa Indonesia disebut dengan kata sisipan.
Nah, jumlah seselan dalam bahasa Jawa ada empat variasi, yaitu -um, -in, -er, dan -el.
Pada artikel ini kita akan mempelajari tentang variasi-variasi seselan dalam bahasa Jawa. Yuk, simak informasi di bawah ini!
Variasi-Variasi Seselan dalam Bahasa Jawa
1. Seselan -um
Seselan -um yang bergandengan dengan kata dasar menjadi tembung kriya tanduk tanpa lesan dan tembung kahanan atau kata sifat.
Contoh:
singkir + -um- = sumingkir
tindak + -um- = tumindak
kenthus + -um- = kumenthus
Baca Juga: 4 Jenis Wuwuhan dalam Bahasa Jawa
gagah + - um- = gumagah
esem + -um- = umesem = mesem
ili + -um- = umili = mili
2. Seselan -er
Jumlah kata yang mendapat seselan -er tersebut terbatas. Terkadang juga seselan -er berubah menjadi -r.
Tembung lingga (kata dasar) yang memperoleh seselan -er memiliki arti sekali atau mbangetake.
Contoh:
kelap + -er- = kerelap = krelap
gandhul + -er- = gerandhul = grandhul
3. Seselan -in
Baca Juga: Pengertian Ater-Ater Tripurusa serta Contohnya
Seselan -in- jika disisipkan pada kata dasar yag berawal dari huruf vocal maka berubah jadi ing- dan terletak di depan kata.
Contoh:
pedhang + (-in-) = pinedhang
sapu + (-in-) = sinapu
4. Seselan -el
Seselan -el biasanya berubah menjadi -r dan -l. Tidak semua kata bisa mendapatkan seselan -el.
Contoh:
jerit + (-el-) = jelerit = jlerit
tudhung + (-el) = tludhung
Demikian penjelasan tentang variasi-variasi seselan dalam bahasa Jawa serta contohnya.
Coba Jawab! |
Apa saja jenis wuwuhan dalam bahasa Jawa? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!