Tujuan utama dari personifikasi adalah memberikan kesan hidup atau lebih nyata pada sesuatu yang sebenarnya tidak memiliki sifat-sifat tersebut, sehingga membantu memperkuat imajinasi dan visualisasi pembaca.
3. Simile
Majas simile adalah majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda tetapi memiliki kesamaan sifat.
Majas ini dengan menggunakan kata penghubung seperti seperti, bagai, laksana, ibarat, atau bak.
Simile membantu menggambarkan suatu hal dengan cara yang lebih jelas atau memberikan efek tertentu dalam bahasa, sehingga pembaca atau pendengar lebih mudah memahami atau membayangkan gambaran yang dimaksud.
4. Hiperbola
Hiperbola adalah majas atau gaya bahasa yang menggunakan pernyataan berlebihan untuk memberikan efek dramatis, menekankan suatu hal, atau membuat kesan yang kuat terhadap pembaca atau pendengar.
Hiperbola tidak dimaksudkan untuk diartikan secara harfiah, melainkan untuk menggambarkan sesuatu dengan cara yang dilebih-lebihkan sehingga terlihat lebih mengesankan atau emosional.
5. Metafora
Metafora adalah majas atau gaya bahasa yang digunakan untuk menyatakan sesuatu dengan cara langsung membandingkannya dengan hal lain tanpa menggunakan kata penghubung, seperti seperti, bagai, atau laksana.
Metafora memberikan sifat atau karakteristik tertentu pada objek atau konsep dengan cara menggantinya dengan kata atau frasa yang memiliki makna serupa sehingga membantu menciptakan gambaran yang lebih kuat atau artistik bagi pembaca atau pendengar.
Metafora biasanya bertujuan untuk memberikan kesan lebih mendalam atau membuat deskripsi menjadi lebih kaya dan bermakna.
"Jenis-jenis majas yang sering digunakan dalam hikayat maupun cerpen adalah majas antonomasia, personifikasi, simile, hiperbola, dan metafora."
Nah, itulah penjelasan tentang apa saja jenis-jenis majas yang sering digunakan dalam hikayat maupun cerpen, materi bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka.
Coba Jawab! |
Ada berapa jenis majas secara umum? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!