Bagaimana Penilaianmu tentang Pengerahan Tenaga Romusa oleh Pemerintah Pendudukan Jepang? Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Rizky Amalia, Kamis, 7 November 2024 | 11:05 WIB
Pengerahan tenaga romusa oleh pemerintah pendudukan Jepang terjadi pada masa Perang Dunia II. (Creative Commons CC0/pixabay)

Para romusa umumnya adalah rakyat biasa, termasuk petani, buruh, dan pemuda, yang dipaksa meninggalkan keluarga dan desa mereka untuk bekerja dalam kondisi yang keras.

Kebijakan romusa juga memberikan dampak sosial-ekonomi yang berat bagi masyarakat Indonesia. (unsplash/Roméo A.)

Makanan dan tempat tinggal yang disediakan sering kali minim, tidak higienis, dan tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan dasar para pekerja.

Jam kerja mereka sangat panjang dan pengawasan yang ketat disertai dengan ancaman dan kekerasan membuat mereka tidak memiliki kebebasan untuk berhenti atau menolak pekerjaan tersebut.

Banyak romusa yang akhirnya jatuh sakit, menderita malnutrisi, bahkan meninggal dunia karena kerja paksa ini.

Para pekerja juga dipisahkan dari keluarga mereka tanpa adanya jaminan keselamatan atau kesehatan yang menimbulkan trauma psikologis bagi mereka yang terlibat dan bagi keluarga yang ditinggalkan.

Perlakuan semacam ini sangat tidak etis, tidak manusiawi, dan melanggar hak asasi manusia.

Perlakukan penjajah Jepang kepada para romusa untuk memenuhi tujuannya bahkan lebih kejam dibanding apa yang terjadi pada para pekerja rodi.

Tindakan Jepang dalam mengeksploitasi sumber daya alam dan sumber daya manusia memberikan dampak bagi negara Indonesia.

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang pengerahan tenaga romusa oleh pemerintah pendudukan Jepang, materi Sejarah kelas XI Kurikulum Merdeka simak informasi berikut.

"Pengerahan tenaga romusa oleh pemerintah Jepang selama pendudukan adalah kebijakan yang sangat represif dan tidak adil."

Baca Juga: Mengapa Jepang Begitu Semangat untuk Membentuk Organisasi-Organisasi Militer dan Semimiliter di Indonesia? Sejarah Kelas XI