Perbedaan Karakteristik dan Plot pada Hikayat dan Cerpen, Materi Bahasa Indonesia Kelas X Kurikulum Merdeka

By Rizky Amalia, Selasa, 5 November 2024 | 10:15 WIB
Hikayat merupakan salah satu jenis cerita rakyat yang termasuk dalam sastra Melayu klasik.
Hikayat merupakan salah satu jenis cerita rakyat yang termasuk dalam sastra Melayu klasik. (Pexels/Rasha Saadeh)

Meski keduanya bercerita tentang kehidupan manusia, cara penyajian karakter dan plot dalam masing-masing bentuk sastra ini sangat berbeda.

Yuk, kita pelajari sama-sama perbedaan karakteristik hikayat dan cerpen, materi bahasa Indonesia kelas X Kurikulum Merdeka!

"Hikayat dan cerpen termasuk karya sastra yang berfungsi sebagai media untuk menyampaikan pesan atau cerita."

Perbedaan Karakteristik dan Plot pada Hikayat dan Cerpen

1. Karakterisasi dalam Hikayat dan Cerpen

Hikayat memiliki kaidah kebahasaan yang khusus.
Hikayat memiliki kaidah kebahasaan yang khusus. (Freepik)

Hikayat sebagai salah satu bentuk sastra klasik, sering kali menampilkan karakter-karakter yang bersifat simbolik dan idealis.

Karakter dalam hikayat biasanya digambarkan dengan sifat-sifat yang mencerminkan nilai-nilai moral, agama, dan budaya yang tinggi.

Mereka cenderung statis, artinya tidak mengalami perkembangan atau perubahan yang signifikan sepanjang cerita.

Karakter dalam hikayat sering kali adalah pahlawan yang berani, bijaksana, dan penuh kebajikan, atau sebaliknya, penjahat yang sangat jahat.

Selain itu, pahlawan dalam hikayat biasanya memiliki sifat yang sempurna, seperti kesetiaan, keberanian, dan keadilan, yang sering kali tidak realistis dalam kehidupan sehari-hari.

Karakter dalam hikayat sering mewakili kelompok atau nilai-nilai kolektif daripada kepribadian individu.

Baca Juga: 7 Perbedaan Karya Sastra Hikayat dengan Cerpen, Apa Saja?