Jawab Soal Ragam Jenis dan Bentuk Lakon pada Bab 8: Menyusun Naskah Lakon, Seni Budaya Kelas X Kurikulum Merdeka

By Rizky Amalia, Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:00 WIB
Terdapat soal Ragam Jenis dan Bentuk Lakon pada Bab 8: 'Menyusun Naskah Lakon' di halaman 196. (pexels/cottonbro studio)

adjar.id - Pada artikel ini kita akan menjawab soal yang terdapat pada buku Seni Budaya kelas X Kurikulum Merdeka.

Terdapat soal Ragam Jenis dan Bentuk Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon" di halaman 196.

Soal Ragam Jenis dan Bentuk Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon" terdiri dari dua pertanyaan esai.

Sebelum mengerjakan soal yang tersedia, Adjarian dapat mempelajari materi Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon" terlebih dahulu, ya.

Berikut ini adalah pembahasan soal Ragam Jenis dan Bentuk Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon", Seni Budaya kelas X Kurikulum Merdeka.

Pembahasan Soal Ragam Jenis dan Bentuk Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon"

Instruksi: Setelah kamu belajar tentang ragam jenis dan bentuk lakon, jawablah beberapa pertanyaan di bawah ini!

1. Apa yang Dimaksud dengan Bentuk Lakon?

Jawaban: Bentuk lakon adalah kerangka cerita atau struktur dasar yang digunakan dalam sebuah pertunjukan teater.

Bentuk lakon menjadi kerangka naratif yang membentuk alur cerita dari awal hingga akhir dan membantu menggambarkan konflik, tokoh, serta tema dalam pementasan.

Dalam teater, bentuk lakon berfungsi sebagai panduan bagi para pemain dan sutradara untuk membawa penonton memahami cerita yang ingin disampaikan.

Baca Juga: Jawab Soal tentang Unsur Seni Peran pada Bab 7: Seni Peran, Seni Budaya Kelas X Kurikulum Merdeka

Ada sejumlah unsur penting dalam bentuk lakon, yaitu tema, alur cerita, tokoh dan perwatakan, latar, serta dialog dan monolog.

Bentuk lakon berperan penting dalam mempertegas gaya dan pesan dari pementasan, apakah itu dalam bentuk teater klasik, modern, atau teater tradisional, serta memungkinkan penonton memahami latar belakang budaya, nilai, dan konflik dalam cerita.

2. Apa perbedaan teater tradisional rakyat dan teater tradisional istana ditinjau dari sudut pandang bentuk lakon?

(tangkapan layar) Pembahasan soal Ragam Jenis dan Bentuk Lakon pada Bab 8: 'Menyusun Naskah Lakon', Seni Budaya kelas X Kurikulum Merdeka. (kemdikbud.go.id)

Jawaban: Berikut ini perbedaan teater tradisional rakyat dengan teater tradisional istana, yaitu:

a. Teater Tradisional Rakyat

- Ciri Bentuk Lakon: Teater tradisional rakyat umumnya memiliki bentuk lakon yang lebih sederhana dan mudah dipahami oleh masyarakat luas.

Alur cerita pada teater rakyat biasanya linier dan mudah ditebak, dengan tema yang dekat dengan kehidupan sehari-hari rakyat, seperti cerita rakyat, kisah kepahlawanan, atau kritik sosial.

Konflik dalam teater rakyat sering kali berbentuk konflik antara tokoh baik dan tokoh jahat dengan pesan moral yang jelas.

- Penyajian Cerita: Lakon dalam teater rakyat sering menggunakan unsur improvisasi yang memungkinkan pemain menambahkan dialog atau lelucon sesuai kondisi penonton saat itu.

Contohnya, dalam teater ketoprak dan ludruk, improvisasi menjadi elemen penting yang membuat pementasan terasa segar dan relevan.

Baca Juga: Jawab Soal Seni Peran atau Akting pada Bab 7: Seni Peran, Seni Budaya Kelas X Kurikulum Merdeka

- Pesan Sosial: Teater rakyat sering kali menyampaikan kritik sosial dan menggambarkan peristiwa atau kehidupan sehari-hari masyarakat kelas bawah.

Bentuk lakon ini lebih ringan dan menghibur, dan umumnya menggunakan bahasa yang lugas dan langsung agar mudah diterima masyarakat.

b. Teater Tradisional Istana

- Ciri Bentuk Lakon: Teater tradisional istana, seperti wayang wong atau gamelan istana, memiliki bentuk lakon yang lebih terstruktur dan formal.

Cerita dalam teater istana umumnya mengangkat tema-tema luhur seperti kisah kepahlawanan, ajaran moral, dan nilai-nilai spiritual, sering kali berdasarkan kisah epik klasik seperti Mahabharata atau Ramayana.

- Penyajian Cerita: Bentuk lakon teater istana cenderung terikat pada tata aturan yang lebih ketat dalam alur cerita, gerakan, dan dialog.

Penggunaan bahasa sering kali kental dengan sastra dan menggunakan bahasa Jawa Kuno atau bahasa kiasan, yang lebih sulit dipahami oleh masyarakat umum, tetapi sangat dihargai dalam kalangan keraton atau istana.

- Nilai Budaya dan Spiritual: Teater istana berfungsi untuk mendidik dan memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial di kalangan bangsawan atau keraton.

Dalam konteks ini, bentuk lakon teater istana bersifat lebih sakral dan mengandung pesan moral yang lebih filosofis, dengan tujuan utama untuk membangun keharmonisan sosial dan kebajikan.

Demikian pembahasan soal Ragam Jenis dan Bentuk Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon", Seni Budaya kelas X Kurikulum Merdeka.

Tonton video ini, yuk!