- Pesan Sosial: Teater rakyat sering kali menyampaikan kritik sosial dan menggambarkan peristiwa atau kehidupan sehari-hari masyarakat kelas bawah.
Bentuk lakon ini lebih ringan dan menghibur, dan umumnya menggunakan bahasa yang lugas dan langsung agar mudah diterima masyarakat.
b. Teater Tradisional Istana
- Ciri Bentuk Lakon: Teater tradisional istana, seperti wayang wong atau gamelan istana, memiliki bentuk lakon yang lebih terstruktur dan formal.
Cerita dalam teater istana umumnya mengangkat tema-tema luhur seperti kisah kepahlawanan, ajaran moral, dan nilai-nilai spiritual, sering kali berdasarkan kisah epik klasik seperti Mahabharata atau Ramayana.
- Penyajian Cerita: Bentuk lakon teater istana cenderung terikat pada tata aturan yang lebih ketat dalam alur cerita, gerakan, dan dialog.
Penggunaan bahasa sering kali kental dengan sastra dan menggunakan bahasa Jawa Kuno atau bahasa kiasan, yang lebih sulit dipahami oleh masyarakat umum, tetapi sangat dihargai dalam kalangan keraton atau istana.
- Nilai Budaya dan Spiritual: Teater istana berfungsi untuk mendidik dan memperkuat nilai-nilai spiritual dan sosial di kalangan bangsawan atau keraton.
Dalam konteks ini, bentuk lakon teater istana bersifat lebih sakral dan mengandung pesan moral yang lebih filosofis, dengan tujuan utama untuk membangun keharmonisan sosial dan kebajikan.
Demikian pembahasan soal Ragam Jenis dan Bentuk Lakon pada Bab 8: "Menyusun Naskah Lakon", Seni Budaya kelas X Kurikulum Merdeka.
Tonton video ini, yuk!