3. Pembangunan dan Perencanaan Sosial
Dalam proyek pembangunan infrastruktur atau pemindahan penduduk, antropologi terapan membantu memastikan bahwa program pembangunan dilakukan dengan menghormati hak dan kepentingan masyarakat lokal.
Antropolog terapan berperan dalam menganalisis dampak sosial dari proyek-proyek pembangunan, seperti pembangunan jalan, bendungan, atau kawasan industri, yang mungkin mengganggu pola hidup tradisional masyarakat.
Sebagai contoh, sebelum proyek pembangunan bendungan dimulai, antropolog akan melakukan penelitian tentang bagaimana proyek tersebut akan mempengaruhi kehidupan masyarakat lokal, termasuk mata pencaharian, pola hunian, dan hubungan sosial.
Mereka kemudian memberikan rekomendasi kepada pemerintah atau perusahaan tentang cara-cara untuk meminimalkan dampak negatif dan menjaga keberlanjutan sosial.
4. Resolusi Konflik
Antropologi terapan juga memainkan peran penting dalam membantu menyelesaikan konflik sosial dan etnis.
Konflik sering kali berakar pada perbedaan budaya, agama, atau kepentingan ekonomi.
Antropolog terapan dapat membantu memfasilitasi dialog antarkelompok yang berkonflik dengan memahami dinamika sosial dan budaya yang mendasari konflik tersebut.
Dalam penyelesaian konflik antarsuku atau antaragama, misalnya, antropolog terapan dapat membantu mengidentifikasi nilai-nilai bersama yang dapat digunakan sebagai dasar untuk membangun perdamaian.
Mereka juga dapat memberikan wawasan tentang cara-cara tradisional dalam penyelesaian konflik yang telah terbukti efektif di masyarakat tersebut.
Baca Juga: Pokok Bahasan Utama Ilmu Antropologi, Materi Antropologi Kelas XI Kurikulum Merdeka