Organisasi Militer pada Pendudukan Jepang di Indonesia, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Rizky Amalia, Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:00 WIB
Jepang melatih para pemuda Indonesia beragam keterampilan militer dan kedisiplinan. (pixabay)

adjar.id - Tahukah Adjarian? Pada saat Jepang menduduki Indonesia, mereka membentuk organisasi militer.

Jepang melatih para pemuda Indonesia beragam keterampilan militer dan kedisiplinan.

Tujuan Jepang melatih kemiliteran para pemuda Indonesia untuk mendukung mereka melawan Sekutu dalam perang Asia Timur Raya.

Organisasi militer merupakan struktur dan pengaturan angkatan bersenjata suatu negara yang digunakan untuk menyediakan dan menjalankan kebijakan pertahanan nasional.

Selama masa penjajahan Jepang di Indonesia, beragam organisasi militer bentukan Jepang dibentuk dengan tujuan dan peran yang berbeda-beda.

Hal ini mencerminkan kompleksitas sejarah dalam hubungan antara Jepang dan penduduk Indonesia selama periode tersebut.

Selain tujuan untuk mempertahankan wilayah yang telah dikuasai, pembentukan organisasi-organisasi ini juga bertujuan memobilisasi tenaga lokal dari Indonesia.

Jepang mengarahkan segala upaya untuk mempertahankan wilayah jajahannya dan memenangkan perang, seringkali dengan mengorbankan penduduk lokal.

Nah, tidak hanya itu saja, pelibatan masyarakat dalam organisasi-organisasi tersebut memberikan pengalaman baru bagi rakyat Indonesia dalam hal organisasi, militerisasi, dan disiplin.

Banyak dari anggota organisasi ini yang setelah proklamasi kemerdekaan langsung terlibat dalam perjuangan bersenjata melawan Belanda dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Lalu, apa saja organisasi militer pada saat pendudukan Jepang di Indonesia? Yuk, simak informasi di bawah ini!

Baca Juga: 4 Organisasi Semimiliter pada Pendudukan Jepang di Indonesia, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

"Organisasi-organisasi militer bentukan Jepang memiliki peran penting dalam pelatihan dan pembentukan kader-kader militer Indonesia yang kelak berperan dalam perjuangan kemerdekaan."

Organisasi Militer pada Pendudukan Jepang di Indonesia

1. Heiho

(tangkapan layar) Heiho (Pasukan Pembantu) adalah prajurit Indonesia yang ditempatkan langsung dalam organisasi militer Jepang, baik di Angkatan Darat maupun Angkatan Laut. (kemdikbud.go.id)

Heiho (Pasukan Pembantu) adalah prajurit Indonesia yang ditempatkan langsung dalam organisasi militer Jepang, baik di angkatan darat maupun angkatan laut.

Untuk bergabung dengan Heiho, syarat-syaratnya meliputi usia 18-25 tahun, kondisi fisik yang sehat, berkelakuan baik, dan minimal memiliki pendidikan setingkat sekolah dasar.

Pembentukan Heiho bertujuan untuk mendukung militer Jepang, dengan tugas-tugas seperti membangun kubu pertahanan, menjaga kamp tahanan, dan ikut serta dalam pertempuran bersama tentara Jepang.

Sebagai contoh, banyak anggota Heiho yang terlibat dalam perang melawan tentara Amerika Serikat di Kalimantan, Irian, dan bahkan hingga ke Birma.

Heiho memiliki pelatihan militer yang lebih baik dibandingkan organisasi lain.

Mereka merupakan bagian integral dari pasukan Jepang, terbagi dalam kompi dan diorganisasi menurut wilayah.

Di Jawa, mereka menjadi bagian dari tentara ke-16, dan di Sumatra menjadi bagian dari tentara ke-25. Heiho juga memiliki divisi berdasarkan angkatan darat, angkatan laut, dan kepolisian Kempeitei.

Tugas-tugas dalam Heiho sudah terbagi, seperti penanganan senjata antipesawat, tank, artileri, dan pengemudi.

Baca Juga: 4 Organisasi yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan pada Zaman Pendudukan Jepang, Materi Sejarah Kelas XI

Sejak pembentukannya hingga akhir masa pendudukan Jepang, jumlah anggota Heiho diperkirakan mencapai 42.000 orang, dengan sekitar 25.000 di antaranya berasal dari Jawa.

Namun, meskipun jumlahnya besar, tidak ada satu pun anggota Heiho yang berpangkat perwira, karena pangkat tersebut hanya diperuntukkan bagi orang Jepang.

2. Peta

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, meski Jepang khawatir terhadap serangan Sekutu, mereka tetap berusaha mempertahankan Indonesia dengan membentuk Pasukan Pembela Tanah Air (Peta).

Pembentukan Peta bertujuan untuk melibatkan rakyat Indonesia dalam mempertahankan tanah air.

Sebelumnya, pasukan Heiho, yang terdiri dari prajurit Indonesia dalam militer Jepang, dianggap belum cukup.

Peta dilatih secara sistematis di Seinen Dojo, Tangerang dan akhirnya diresmikan pada 3 Oktober 1943 berdasarkan peraturan Osamu Seinendan nomor 44.

Peta mendapat sambutan hangat, dengan banyak pemuda, termasuk anggota Seinendan, bergabung.

Peta juga memiliki jenjang kepangkatan, seperti daidanco (komandan batalion), cudanco (komandan kompi), shodanco (komandan peleton), bundanco (komandan regu), dan giyuhei (prajurit sukarela).

Untuk menjadi perwira, anggota Peta harus menjalani pelatihan khusus di Bogor.

Setelah menyelesaikan pelatihan, mereka ditempatkan di batalion yang tersebar di Jawa, Madura, dan Bali.

Baca Juga: Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

Berbeda dengan Heiho, Peta tidak secara resmi menjadi bagian dari struktur militer Jepang dan lebih bersifat gerilya.

Peta dirancang untuk membantu melawan musuh jika terjadi serangan dan memiliki kebebasan dalam hal kepangkatan, memungkinkan beberapa anggota Indonesia mencapai pangkat perwira.

Hingga akhir pendudukan Jepang, Peta memiliki sekitar 37.000 anggota di Jawa dan 20.000 di Sumatra, di mana pasukan ini dikenal sebagai Giyugun.

Tokoh-tokoh penting dalam Peta, seperti Supriyadi dan Sudirman, kemudian memainkan peran signifikan dalam dunia ketentaraan Indonesia.

Secara keseluruhan, organisasi seperti Peta dan Heiho dibentuk untuk kepentingan perang Jepang, dengan pendidikan yang diarahkan pada pelatihan militer.

"Selama masa pendudukan Jepang di Indonesia, organisasi militer bentukan Jepang berperan dalam konteks perang dan administrasi."

Demikian penjelasan tentang organisasi militer pada saat pendudukan Jepang di Indonesia.

Coba Jawab!
Apa yang dimaksud dengan organisasi militer?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!