Organisasi Militer pada Pendudukan Jepang di Indonesia, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Rizky Amalia, Rabu, 23 Oktober 2024 | 15:00 WIB
Jepang melatih para pemuda Indonesia beragam keterampilan militer dan kedisiplinan. (pixabay)

Sejak pembentukannya hingga akhir masa pendudukan Jepang, jumlah anggota Heiho diperkirakan mencapai 42.000 orang, dengan sekitar 25.000 di antaranya berasal dari Jawa.

Namun, meskipun jumlahnya besar, tidak ada satu pun anggota Heiho yang berpangkat perwira, karena pangkat tersebut hanya diperuntukkan bagi orang Jepang.

2. Peta

Pada masa pendudukan Jepang di Indonesia, meski Jepang khawatir terhadap serangan Sekutu, mereka tetap berusaha mempertahankan Indonesia dengan membentuk Pasukan Pembela Tanah Air (Peta).

Pembentukan Peta bertujuan untuk melibatkan rakyat Indonesia dalam mempertahankan tanah air.

Sebelumnya, pasukan Heiho, yang terdiri dari prajurit Indonesia dalam militer Jepang, dianggap belum cukup.

Peta dilatih secara sistematis di Seinen Dojo, Tangerang dan akhirnya diresmikan pada 3 Oktober 1943 berdasarkan peraturan Osamu Seinendan nomor 44.

Peta mendapat sambutan hangat, dengan banyak pemuda, termasuk anggota Seinendan, bergabung.

Peta juga memiliki jenjang kepangkatan, seperti daidanco (komandan batalion), cudanco (komandan kompi), shodanco (komandan peleton), bundanco (komandan regu), dan giyuhei (prajurit sukarela).

Untuk menjadi perwira, anggota Peta harus menjalani pelatihan khusus di Bogor.

Setelah menyelesaikan pelatihan, mereka ditempatkan di batalion yang tersebar di Jawa, Madura, dan Bali.

Baca Juga: Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang, Materi Sejarah Kelas XI Kurikulum Merdeka