Konsep Sejarah, Salah Satunya Sejarah sebagai Seni

By Rizky Amalia, Jumat, 18 Oktober 2024 | 14:00 WIB
Sejarah merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berperan penting dalam mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu. (Pexels/John Netrebchuk)

adjar.id - Sejarah merupakan salah satu cabang ilmu pengetahuan yang berperan penting dalam mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di masa lalu, khususnya yang mempengaruhi kehidupan manusia.

Sejarah tidak hanya mencatat apa yang terjadi, tetapi juga mencari tahu penyebab, latar belakang, dan dampaknya terhadap kehidupan sekarang dan masa depan.

Ilmu sejarah memiliki fungsi penting untuk memahami perubahan yang terjadi dalam kehidupan manusia dari waktu ke waktu, baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, budaya, maupun agama.

Sejarah mempelajari manusia dalam konteks waktu, sehingga memberikan pemahaman tentang bagaimana kondisi saat ini terbentuk melalui peristiwa-peristiwa di masa lalu.

Nah, sejarah juga membantu kita belajar dari kesalahan masa lalu, serta merancang strategi untuk menghadapi tantangan masa depan.

Pada artikel ini kita akan mempelajari tentang konsep-konsep dalam sejarah. Yuk, simak penjelasan di bawah ini!

Konsep-Konsep dalam Sejarah dan Penjelasannya

1. Sejarah sebagai Ilmu

Sebagai ilmu, sejarah memiliki sifat ilmiah, yaitu berdasarkan penelitian, pengumpulan data, serta penggunaan metode yang sistematis.

Dalam konteks ini, sejarah dianggap sebagai cabang ilmu sosial yang mencoba mencari kebenaran tentang masa lalu melalui bukti-bukti yang dapat diverifikasi.

Ciri-ciri sejarah sebagai ilmu adalah berbasis pada metode ilmiah, fokus pada fakta, dan kritis pada sumber.

Sejarah tidak hanya memprediksi atau berspekulasi, tetapi berdasarkan bukti-bukti empiris yang terjadi pada masa lampau.

Baca Juga: Apa Hubungan Sejarah dengan Ilmu Sosiologi?

Sejarah sebagai ilmu juga mengkaji sebab dan akibat dari peristiwa masa lalu.

Ilmu sejarah tidak hanya terbatas pada rekaman peristiwa, tetapi juga berusaha menjelaskan mengapa peristiwa-peristiwa tersebut terjadi, bagaimana dampaknya, dan bagaimana peristiwa-peristiwa tersebut saling berhubungan satu sama lain.

2. Sejarah sebagai Kisah

Sejarah sebagai kisah merujuk pada cara sejarah disampaikan atau dituturkan kepada orang lain. (Pexels/Huỳnh Đạt)

Sejarah sebagai kisah merujuk pada cara sejarah disampaikan atau dituturkan kepada orang lain.

Dalam pengertian ini, sejarah dipandang sebagai narasi atau cerita tentang peristiwa yang telah terjadi di masa lalu.

Kisah sejarah bisa diceritakan dengan berbagai cara, misalnya melalui buku, film dokumenter, atau pameran museum.

Meski sumber yang digunakan faktual, penceritaan sejarah sering kali dipengaruhi oleh sudut pandang penulis atau sejarawan yang menuturkannya.

Penekanan pada aspek-aspek tertentu dalam kisah dapat berbeda tergantung perspektif.

Sejarah sebagai kisah memiliki alur cerita yang menghubungkan satu peristiwa dengan peristiwa lainnya, sering kali mengikuti urutan kronologis yang logis.

3. Sejarah sebagai Peristiwa

Baca Juga: Kelebihan dan Kelemahan Sejarah Lisan

Sejarah sebagai peristiwa merujuk pada kejadian nyata yang telah terjadi di masa lalu.

Hal ini merupakan kejadian yang benar-benar berlangsung dan menjadi objek kajian sejarah.

Peristiwa sejarah bisa berupa peristiwa besar seperti revolusi, peperangan, penemuan penting, atau perubahan sosial yang signifikan.

Sejarah sebagai peristiwa adalah sesuatu yang objektif, karena kejadian tersebut benar-benar terjadi, terlepas dari interpretasi yang diberikan setelahnya.

Peristiwa sejarah selalu berubah dan berkembang seiring dengan berjalannya waktu.

Setiap peristiwa sejarah memiliki konteks waktu, tempat, dan aktor yang terlibat.

4. Sejarah sebagai Seni

Sejarah sebagai seni menekankan aspek interpretasi dan kreativitas dalam menulis dan menceritakan sejarah.

Dalam pendekatan ini, penulisan sejarah tidak hanya bergantung pada fakta, tetapi juga membutuhkan keahlian dalam menyajikan cerita agar menarik dan dapat dipahami dengan baik oleh pembaca.

Sejarah disajikan tidak hanya sebagai kumpulan data, tetapi juga sebagai cerita yang memiliki daya tarik emosional.

Sejarawan yang menulis sejarah sebagai seni dapat memberikan penafsiran yang berbeda terhadap peristiwa-peristiwa sejarah, tergantung pada sudut pandang dan penekanan yang diambil.

Baca Juga: Mengapa Perlu Belajar Ilmu Sejarah?

Ciri-ciri sejarah sebagai seni adalah memerlukan emosi agar peneliti bisa lebih terhubung dengan objek penelitiannya.

Selain itu, memerlukan intuisi yang berarti sejarawan perlu pemahaman insting yang mendalam selama penelitian.

Nah, sekarang sudah tahu, ya, apa saja konsep-konsep sejarah serta penjelasannya.

Coba Jawab!
Apa ciri-ciri sejarah sebagai ilmu?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!