Dalam ilmu antropologi, terdapat dua pendekatan utama dalam mempelajari budaya dan masyarakat, yaitu pendekatan emik dan etik.
Pendekatan emik adalah cara memahami budaya dari sudut pandang orang dalam (insider) atau anggota masyarakat yang sedang dipelajari.
Dalam pendekatan ini, seorang antropolog berusaha melihat, merasakan, dan memahami dunia sebagaimana yang dirasakan oleh anggota masyarakat tersebut.
Pendekatan etik merupakan cara memahami budaya dari sudut pandang orang luar (outsider), yaitu perspektif antropolog atau peneliti yang tidak berasal dari masyarakat tersebut.
Diketahui dalam pendekatan ini, peneliti menggunakan konsep-konsep universal atau umum yang telah disepakati dalam ilmu antropologi untuk menganalisis budaya.
Simak penjelasan berikut ini tentang perbedaan pendekatan emik dan etik dalam ilmu antropologi, materi Antropologi kelas XI Kurikulum Merdeka.
"Pendekatan emik dan etik membantu para antropolog dalam memahami cara berpikir, perilaku, dan makna yang dikaitkan oleh masyarakat terhadap berbagai aspek kehidupan mereka."
Perbedaan Pendekatan Emik dan Etik dalam Ilmu Antropologi
1. Mendefinisikan Asumsi dan Tujuan
Pendekatan emik digambarkan dari perspektif pelaku atau pemilik kebudayaan, yang dikonstruksi dari pemahaman mereka sendiri.
Selain itu juga menjelaskan sistem budaya sebagai suatu kesatuan kerja, Adjarian.
Baca Juga: Implementasi Pembelajaran Antropologi dalam Kehidupan Sehari-hari, Materi Antropologi Kelas XI