Tembang Macapat Sinom: Makna, Aturan, dan Wataknya

By Rizky Amalia, Senin, 30 September 2024 | 12:30 WIB
'Sinom' merupakan salah satu tembang macapat atau puisi tradisional Jawa. (Freepik)

adjar.id - Apakah Adjarian pernah menyanyikan tembang macapat Sinom?

Sinom merupakan salah satu tembang macapat atau puisi tradisional Jawa.

Nah, dalam tradisi Jawa, tembang banyak dimanfaatkan sebagai sebuah ajaran (piwulang) dan mengajari (wewarah).

Kesebelas tembang macapat menggambarkan perjalanan hidup manusia dari lahir hingga mati.

Salah satu tembang macapat Sinom yang paling populer adalah karya KGPAA Mangkunegoro ke IV (1811-1882 M) yang terdapat dalam Serat Wedatama, Pupuh Sinom, podo 15.

Tembang ini sering dikenal dengan nama Sinom Gadhung Melati.

Bersumber dari kompas.com, tembang macapat Sinom digunakan saat acara perpisahan sekolah hingga acara yang mengajarkan tentang kesabaran.

Makna Tembang Macapat Sinom

Dilihat dari sejarahnya, tembang macapat Sinom diciptakan oleh Sunan Giri, salah satu sunan dalam Walisongo.

Penciptaan tembang Sinom bertujuan untuk memberi nasihat keagamaan bagi kaum muda.

Istilah sinom dalam bahasa Jawa memiliki arti pucuk daun yang baru tumbuh dan bersemi.

Tembang macapat Sinom memiliki gambaran fase manusia yang sedang tumbuh dan tengah beranjak dewasa.

Baca Juga: Tembung Macapat Kinanthi: Makna, Aturan, dan Wataknya

Pada fase ini, seorang anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, keluar dari zona nyaman, dan masa seorang anak mencari jati diri mereka.

Penciptaan 'tembang Sinom' bertujuan untuk memberi nasihat keagamaan bagi kaum muda. (Edgar Okioga)

Tembang macapat Sinom termasuk tembang macapat yang banyak membicarakan tentang anak muda yang sedang mengalami pertumbuhan.

O iya, Sinom juga sebagai sarana memberikan nasihat untuk para remaja agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif.

Aturan Tembang Macapat Sinom

Tahukah Adjarian? Setiap tembang macapat juga memiliki aturan atau paugeran yang harus ditaati oleh pembuatnya.

Aturan tembang macapat terdiri dari guru gatra (jumlah baris), guru wilangan (jumlah suku kata), dan guru lagu (vokal).

Guru gatra tembang macapat Sinom adalah 9, yaitu setiap satu bait terdiri dari sembilan baris atau larik.

Sementara guru wilangan pada tembang ini memiliki 8,8,8,8,7,8,7,8,12 suku kata.

Guru lagu pada tembang macapat Sinom ialah a,i,a,i,i,u,a,i,a.

Baris pertama berakhiran dengan guru vokal "a", baris kedua berakhir dengan huruf vokal "i", dan seterusnya sampai baris ke sembilan berakhiran dengan huruf vokal "a".

Watak Tembang Macapat Sinom

Selain aturan, tembang macapat juga memiliki ciri khas wataknya masing-masing, lo.

Baca Juga: Tembang Macapat Mijil: Makna, Aturan, dan Wataknya

Watak tembang Sinom memiliki watak ketulusan, kesabaran, serta keramahan dalam menyampaikan nasihat kepada seseorang.

Tembang macapat Sinom biasanya digunakan untuk memberikan wejangan atau nasihat-nasihat yang baik.

Tembang macapat Sinom juga berwatak bijaksana sehingga tembang ini mampu membangun suasana semangat.

Sekarang sudah tahu, ya, apa saja makna, aturan, dan watak dari tembang macapat Sinom.

Coba Jawab!
Apa tujuan dari tembang macapat Sinom?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!