adjar.id - Apakah Adjarian pernah menyanyikan tembang macapat Sinom?
Sinom merupakan salah satu tembang macapat atau puisi tradisional Jawa.
Nah, dalam tradisi Jawa, tembang banyak dimanfaatkan sebagai sebuah ajaran (piwulang) dan mengajari (wewarah).
Kesebelas tembang macapat menggambarkan perjalanan hidup manusia dari lahir hingga mati.
Salah satu tembang macapat Sinom yang paling populer adalah karya KGPAA Mangkunegoro ke IV (1811-1882 M) yang terdapat dalam Serat Wedatama, Pupuh Sinom, podo 15.
Tembang ini sering dikenal dengan nama Sinom Gadhung Melati.
Bersumber dari kompas.com, tembang macapat Sinom digunakan saat acara perpisahan sekolah hingga acara yang mengajarkan tentang kesabaran.
Makna Tembang Macapat Sinom
Dilihat dari sejarahnya, tembang macapat Sinom diciptakan oleh Sunan Giri, salah satu sunan dalam Walisongo.
Penciptaan tembang Sinom bertujuan untuk memberi nasihat keagamaan bagi kaum muda.
Istilah sinom dalam bahasa Jawa memiliki arti pucuk daun yang baru tumbuh dan bersemi.
Tembang macapat Sinom memiliki gambaran fase manusia yang sedang tumbuh dan tengah beranjak dewasa.
Baca Juga: Tembung Macapat Kinanthi: Makna, Aturan, dan Wataknya