Tembang Macapat Sinom: Makna, Aturan, dan Wataknya

By Rizky Amalia, Senin, 30 September 2024 | 12:30 WIB
'Sinom' merupakan salah satu tembang macapat atau puisi tradisional Jawa. (Freepik)

Pada fase ini, seorang anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, keluar dari zona nyaman, dan masa seorang anak mencari jati diri mereka.

Penciptaan 'tembang Sinom' bertujuan untuk memberi nasihat keagamaan bagi kaum muda. (Edgar Okioga)

Tembang macapat Sinom termasuk tembang macapat yang banyak membicarakan tentang anak muda yang sedang mengalami pertumbuhan.

O iya, Sinom juga sebagai sarana memberikan nasihat untuk para remaja agar tidak terjerumus pada hal-hal negatif.

Aturan Tembang Macapat Sinom

Tahukah Adjarian? Setiap tembang macapat juga memiliki aturan atau paugeran yang harus ditaati oleh pembuatnya.

Aturan tembang macapat terdiri dari guru gatra (jumlah baris), guru wilangan (jumlah suku kata), dan guru lagu (vokal).

Guru gatra tembang macapat Sinom adalah 9, yaitu setiap satu bait terdiri dari sembilan baris atau larik.

Sementara guru wilangan pada tembang ini memiliki 8,8,8,8,7,8,7,8,12 suku kata.

Guru lagu pada tembang macapat Sinom ialah a,i,a,i,i,u,a,i,a.

Baris pertama berakhiran dengan guru vokal "a", baris kedua berakhir dengan huruf vokal "i", dan seterusnya sampai baris ke sembilan berakhiran dengan huruf vokal "a".

Watak Tembang Macapat Sinom

Selain aturan, tembang macapat juga memiliki ciri khas wataknya masing-masing, lo.

Baca Juga: Tembang Macapat Mijil: Makna, Aturan, dan Wataknya