adjar.id - Masyarakat Jawa memiliki beragam penyebutan musim.
Musim dalam bahasa Jawa disebut mangsa. Mangsa dalam masyarakat Jawa tidak hanya dibagi menurut pembagian iklim.
Dalam kebudayaan masyarakat Jawa, mangsa bisa mencakup situasi atau keadaan yang biasa terjadi.
O iya, penyebutan musim dalam bahasa Jawa juga dikenal dengan arane mangsa.
Musim merupakan peristiwa di Bumi yang berkaitan dengan keadaan iklim serta berubah dalam jangka waktu yang ditentukan dalam setahun.
Nah, perubahan musim bisa dilihat dari negara yang beriklim subtropis dan tropis, Adjarian.
Dalam satu tahun, wilayah Bumi dibedakan menjadi empat musim, yakni musim dingin, musim semi, musim panas, dan musim gugur.
Berikut penyebutan musim dalam bahasa Jawa atau arane mangsa.
Arane Mangsa atau Penyebutan Musim dalam Bahasa Jawa
1. Bedhidhing= musim pertengahan dalam musim kemarau
2. Ketiga= musim kemarau
3. Labuh= suatu periode peralihan dari musim kemarau ke musim hujan
Baca Juga: Arane Mangsa atau Nama-Nama Musim dalam Bahasa Jawa
4. Mareng= masa peralihan dari musim hujan ke musim kemarau
5. Paceklik= periode musim yang ditandai dengan tumbuh-tumbuhan banyak yang mati karena kondisi tanah yang kering kerontang
6. Pagebluk= periode di mana banyak orang meninggal karena penyakit menular
7. Pagering= suatu periode di mana banyak orang terserang penyakit, tetapi tidak sampai mewabah dan mengakibatkan banyak orang mati
8. Panen= periode di mana para petani sudah bisa memanen hasil pertaniannya berupa padi
9. Rendheng= musim hujan yang ditandai dengan tumbuh-tumbuhan yang lebat
Berikut ini merupakan contoh kalimat yang menggunakan penyebutan musim dalam bahasa Jawa, antara lain:
- Nalika mangsa paceklik, rega beras dadi larang.
(Ketika musim paceklik, harga beras semakin mahal.)
- Desaku ngadakake kerja bakti ngresiki got kanggo nyegah banjir ing mangsa rendheng.
Baca Juga: Mengenal 9 Musim yang Dikenal Masyarakat Jawa
(Desaku mengadakan kerja bakti membersihkan got untuk mencegah banjir di musim hujan.)
- Ing mangsa ketiga hawane sumuk lan ora ana udan.
(Di musim kemarau udaranya panas dan tidak ada hujan.)
- Nalika wayah esuk hawane adhem ing mangsa bedhidhing.
(Ketika di pagi hari udaranya sangat dingin saat memasuki musim pertengahan kemarau.)
Nah, demikian informasi tentang penyebutan arane mangsa atau musim dalam bahasa Jawa.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan bedhidhing? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!