adjar.id - Apa faktor penyebab bahasa daerah di Indonesia terancam punah?
Salah satu bentuk keragaman budaya di Indonesia adalah bahasa daerah.
Indonesia memiliki keragaman bahasa daerah yang harus dilestarikan agar tidak hilang atau punah.
Terdapat 719 bahasa daerah di Indonesia, sedangkan UNESCO mencatat ada 143 bahasa daerah di Indonesia berdasarkan daya hidup bahasa.
Nah, bahasa daerah adalah bahasa yang dituturkan secara turun-temurun di suatu daerah yang menjadi identitas.
Setiap bahasa daerah memiliki keunikan dan ciri khasnya sendiri, seperti dialek, kosakata, tata bahasa, dan ekspresi unik.
Selain itu, bahasa daerah juga mencerminkan sejarah, tradisi, dan nilai-nilai yang dimiliki oleh masyarakat setempat.
O iya, bahasa daerah juga berperan penting dalam pemeliharaan dan penyebaran pengetahuan di suatu daerah, seperti cerita rakyat dan tradisi lisan.
Dalam bentuk sastra lisan atau tertulis, seperti pantun, puisi, cerita rakyat, atau drama, bahasa daerah menyampaikan cerita-cerita tentang sejarah, kepercayaan, dan kehidupan masyarakat setempat.
Maka dari itu upaya pemeliharaan dan pelestarian bahasa daerah jadi sangat penting dalam mempertahankan keberagaman budaya dan identitas bangsa.
Tahukah Adjarian? Kepunahan bahasa daerah di Indonesia menjadi hal yang sulit dihindarkan.
Baca Juga: 25 Bahasa Daerah di Indonesia dan Asal Provinsinya
Faktor Penyebab Bahasa Daerah Terancam Punah
Beberapa faktor penyebab bahasa daerah di Indonesia terancam punah, antara lain:
1. Proses Migrasi
Faktor pertama penyebab bahasa daerah di Indonesia terancam punah adalah proses migrasi.
Migrasi merupakan perpindahan penduduk dari satu tempat atau negara ke tempat lain untuk menetap.
Saat seseorang berpindah, mereka tidak lagi menggunakan bahasa daerah.
Maka dari itu, kemampuan masyarakat dalam berbahasa daerah semakin luntur.
2. Persaingan Antarbahasa
Persaingan antarbahasa menjadi faktor kedua penyebab bahasa daerah di Indonesia mulai hilang atau punah.
Persaingan bahasa daerah dengan bahasa nasional dan bahasa asing di era globalisasi tidak dapat dihindari.
Globalisasi yang mengarah ke monolingualisme juga berpengaruh terhadap memudarnya penggunaan bahasa daerah.
Baca Juga: 25 Contoh Ucapan Menanyakan Kabar dalam Berbagai Bahasa Daerah
Misalnya, penamaan sejumlah tempat di Indonesia yang menggunakan istilah asing, seperti park untuk taman dan market untuk pasar.
Meski demikian, kecintaan terhadap budaya harus tetap dipertahankan, Adjarian.
3. Berkurangnya Transmisi Bahasa
Transmisi bahasa juga menjadi faktor penyebab punahnya bahasa daerah di Indonesia.
Pengertian transmisi bahasa adalah pewarisan bahasa ibu dari satu generasi ke generasi berikutnya serta dari generasi tua ke generasi muda.
O iya, transmisi bahasa juga berperan penting dalam keberlangsungan dan kebertahanan hidup suatu bahasa.
Menurut tingkat keterancaman bahasa berdasarkan faktor transmisi bahasa dibagi jadi tiga jenis, yaitu safe (aman), endangered (terancam punah), dan extinct (punah).
Kategori safe ditunjukkan dengan indikator penggunaan bahasa yang tidak hanya dipelajari sebagai bahasa pertama anak-anak, tetapi juga diprediksi masih dipelajari di masa yang akan datang.
Sementara extinct ditunjukkan dengan bahasa yang tidak lagi dituturkan dan tidak memiliki dokumentasi di dalamnya.
Bahasa daerah yang masuk ke ranah definitely endangered, yaitu bahasa daerah yang tidak lagi dipelajari sebagai bahasa ibu dan tidak ditransmisikan ke generasi muda.
Sekarang sudah tahu, ya, apa saja faktor penyebab bahasa daerah di Indonesia terancam punah.
Baca Juga: 6 Status Bahasa Daerah di Indonesia, Mulai dari Aman sampai Punah
Coba Jawab! |
Apa fungsi bahasa daerah? |
Petunjuk: Cek di halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!