5 Jenis Ukara dalam Bahasa Jawa serta Contoh Kalimatnya

By Rizky Amalia, Sabtu, 11 Mei 2024 | 13:00 WIB
Struktur ukara terdiri atas jejer (subjek), predikat (wasesa), lesan (objek), geganep (pelengkap), dan katrangan (keterangan). (Ketut Subiyanto)

Baca Juga: Mengenal 3 Jenis Unggah-ungguh dalam Bahasa Jawa serta Contohnya

Biasanya ukara pakon memiliki ciri-ciri menggunakan tanda seru pada akhir kalimat.

Contoh ukara pakon: Tukokna gula ing warung! (Belikan gula di warung!)

5. Ukara Pitakon

Dalam bahasa Indonesia, ukara pitakon juga disebut dengan kalimat tanya.

Ukara pakon adalah jenis kalimat yang memiliki makna pertanyaan dari seseorang untuk memperoleh jawaban dari pertanyaan yang ditanyakan.

Jenis ukara ini jika dilisankan diucapkan dengan intonasi naik dan ditulis menggunakan tanda tanya di akhir kalimat.

Contoh ukara pitakon: Mas Riko wis mangkat ning lapangan? (Mas Riko sudah berangkat ke lapangan?)

Sebagai tambahan informasi, berikut ini adalah ciri-ciri ukara, antara lain:

- Ukara dapat ditulis dan diucapkan.

- Adanya satuan makna dan ide pada pesan dengan jelas.

- Diawali dengan huruf kapital dan diakhiri dengan tanda baca titik (.), tanda bawa seru (!), dan tanda tanya (?).

Baca Juga: 2 Jenis Tembung Camboran Berdasarkan Bentuk dalam Bahasa Jawa serta Contohnya

- Pada kalimat aktif memiliki jejer dan wasesa.

Nah, itulah informasi tentang jenis-jenis ukara dalam bahasa Jawa serta contoh kalimatnya.

Coba Jawab!
Struktur ukara dalam bahasa Jawa terdiri dari apa saja?
Petunjuk: Cek di halaman 1.

Tonton video ini, yuk!