5 Jenis Ukara dalam Bahasa Jawa serta Contoh Kalimatnya

By Rizky Amalia, Sabtu, 11 Mei 2024 | 13:00 WIB
Struktur ukara terdiri atas jejer (subjek), predikat (wasesa), lesan (objek), geganep (pelengkap), dan katrangan (keterangan). (Ketut Subiyanto)

Contoh ukara tanduk: Ibu tindak pasar. (Ibu berangkat ke pasar.)

2. Ukara Tanggap (Kalimat Pasif)

Salah satu jenis ukara dalam bahasa Jawa adalah ukara tanggap atau yang disebut kalimat pasif dalam bahasa Indonesia. (Freepik)

Salah satu jenis ukara dalam bahasa Jawa adalah ukara tanggap atau yang disebut kalimat pasif dalam bahasa Indonesia.

Subjek pada ukara tanggap terdapat setelah predikat dan predikatnya terdapat imbuhan di-, ter-, atau ter-kan.

Contoh ukara tanggap: Temboke dicat biru. (Dindingnya dicat biru.)

3. Ukara Panjaluk (Kalimat Permohonan)

Ukara panjaluk merupakan sebuah kalimat untuk memohon yang diperhalus atau biasa disebut kalimat permohonan dalam bahasa Indonesia.

Ukara panjaluk memiliki kemiripan dengan ukara pakon, tetapi tidak terdapat tanda seru di akhir kalimatnya.

Contoh ukara panjaluk: Tulung njupukna klambi ning meja kuwi. (Tolong ambilkan baju di meja itu.)

4. Ukara Pakon (Kalimat Perintah)

Pengertian ukara pakon adalah kalimat perintah yang ditujukan kepada orang lain agar melakukan sesuatu sesuai dengan yang kita kehendaki.