adjar.id - Sama seperti bahasa Indonesia, dalam bahasa Jawa juga memiliki unsur pembentuk kalimat.
Salah satu ragam bahasa dalam bahasa Jawa yang digunakan untuk membentuk kalimat adalah tembung camboran.
Tembung camboran merupakan kata yang terdiri dari dua kata berbeda dalam bahasa Jawa dan artinya digabung menjadi satu.
Kedua kata ini jika digabung akan menghasilkan makna yang baru, Adjarian.
Nah, dalam bahasa Indonesia, tembung camboran disebut kata majemuk.
Tembung camboran menjadi salah satu kosakata ungkapan yang maknanya telah menyatu dan dibuat dengan menyingkat atau merangkai kata-kata secara utuh.
Ragam bahasa ini membentuk suatu kata yang berdiri sendiri. Tembung camboran ada yang utuh dan ada pula yang sudah disingkat.
Tembung camboran terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu berdasarkan bentuknya dan tujuan atau artinya.
Kali ini Adjarian akan mempelajari tentang jenis-jenis tembung camboran menurut bentuknya. Yuk, simak informasi di bawah ini!
Jenis Tembung Camboran Berdasarkan Bentuknya
1. Tembung Camboran Wutuh
Tembung camboran wutuh merupakan dua kata yang digabung menjadi satu dan dua kata tersebut masih utuh, tidak dipotong atau dikurangi.
Baca Juga: Contoh Percakapan Bahasa Jawa dengan Teman tentang Tugas Sekolah
Contoh tembung camboran wutuh, yakni:
1. Bala pecah: barang-barang yang mudah pecah seperti gelas dan piring.
2. Bapa biyung: bapak dan ibu.
3. Pager kayu: pagar yang terbuat dari kayu.
4. Parang rusak: nama motif batik.
5. Edi peni: indah, bagus, dan cantik.
6. Lemari kaca: lemari yang terbuat dari kaca.
7. Buku gambar: buku yang digunakan untuk menggambar.
8. Mega mendung: nama motif batik.
9. Atos atine: keras hatinya.
Baca Juga: Cara Mengatakan 'Tidak Apa-Apa' dalam Bahasa Jawa Ngoko dan Krama
10. Semar mendem: nama makanan dari ketan
2. Tembung Camboran Tugel
Tembung camboran tugel atau wancah adalah dua kata dalam bahasa Jawa yang digabung menjadi satu dengan mengurangi jumlah suku katanya.
Berikut ini adalah contoh tembung camboran tugel, antara lain:
1. Jiro: siji+loro (satu dua)
2. Barbeh: bubar+kabeh (selesai semua)
3. Bangjo: abang+ijo (merah hijau)
4. Kosik: mengko+dhisik (nanti dulu)
5. Bulik: ibu+cilik (adik perempuan dari ayah atau ibu)
6. Pakde: bapak+gedhe (kakak laki-laki dari ayah atau ibu)
7. Dhekwur: endhek+duwur (pendek tinggi)
Baca Juga: 40 Contoh Tembung Krama Madya dan Krama Inggil dalam Bahasa Jawa
8. Dhelik: gedhe+cilik (besar kecil)
9. Guru: digugu+ ditiru (dipatuhi dan dicontoh)
10. Saerah: sae+murah (bagus dan murah)
Demikianlah informasi tentang jenis-jenis tembung camboran berdasarkan bentuk serta contohnya.
Coba Jawab! |
Apa yang dimaksud dengan tembung camboran? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini, yuk!