11 Tembang Macapat Bahasa Jawa serta Makna dan Fungsinya

By Rizky Amalia, Selasa, 7 Mei 2024 | 11:30 WIB
Tak hanya di Jawa, tembang macapat juga ditemukan di Bali, Palembang, dan Madura. (adjar.id/mk)

adjar.id - Apakah Adjarian masih ingat tentang tembang macapat bahasa Jawa?

Kali ini kita akan mencari tahu apa itu tembang macapat serta makna dan fungsinya.

Macapat diyakini muncul pada akhir masa Majapahit dan digunakan sebagai media untuk berdakwah di Pulau Jawa oleh Wali Songo.

Tak hanya di Jawa, tembang macapat juga ditemukan di Bali, Palembang, dan Madura.

Tembang dalam bahasa Jawa diartikan sebagai lagu atau syair, sedangkan macapat adalah maca papat-papat (membaca empat-empat).

Tembang macapat merupakan salah satu karya sastra yang masih dilestarikan hingga sekarang.

Lirik-lirik tembang macapat Jawa digunakan orang tua untuk menidurkan anaknya.

Dalam tembang macapat Jawa terdapat tiga aturan, yaitu guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan.

Guru lagu ialah persamaan bunyi saja pada akhir kata dalam setiap baris.

Bunyi lagu pada akhir gatra (a, i, u, e, o) disebut dengan 'dong dinge swara'. Hal ini dimaksudkan akhir suku kata setiap baris harus berupa huruf vokal, misalnya u, a, i, a.

Baris pertama berakhir dengan vokal u, baris kedua berakhir dengan vokal a, baris ketiga dengan vokal i, dan baris keempat berakhir dengan vokal a.

Baca Juga: 5 Contoh Tembang Macapat Pangkur Tema Pendidikan

Sementara guru gatra merupakan banyaknya jumlah larik atau baris dalam satu bait.

Nah, simak informasi di bawah ini untuk mengetahui tembang-tembang macapat bahasa Jawa dan maknanya.

Tembang Macapat Bahasa Jawa dan Maknanya

Dalam tembang macapat Jawa terdapat tiga atauran, yaitu guru lagu, guru gatra, dan guru wilangan. (Kurnia Yaumil Fajar)

1. Maskumambang

Maskumambang merupakan tembang macapat yang bermakna tentang manusia saat masih di alam ruh dan ditanamkan ke rahim seorang ibu.

2. Mijil

Mijil diartikan sebagi keluarnya bayi dalam wujud manusia. Tembang macapat ini merupakan ilustrasi proses kelahiran manusia.

3. Sinom

Sinom adalah tembang macapat yang menggambarkan masa muda yang indah, penuh harapan, dan angan-angan.

4. Kinanthi

Kinanthi berasal dari kata 'kanthi' yang berarti membutuhkan tuntunan ke jalan yang benar.

Baca Juga: Macam-Macam Watak Tembang Macapat

Lagu ini menceritakan tentang masa pembentukan jati diri dan jalan untuk menggapai cita-cita.

5. Asmaradana

Asmaradana berarti cinta atau kasih sayang. Makna tembang ini menggambarkan masa-masa penuh kasing sayang.

6. Gambuh

Adjarian, kata gambuh dalam bahasa Jawa disebut bersatu. Artinya perjanjian atau komitmen dalam suatu hubungan agar harmonis.

7. Dhandhanggula

Tembang macapat Dhandhanggula menggambarkan kehidupan yang lebih mapan secara sosial dan sejahtera.

8. Durma

Durma bermakna menggambarkan seseorang yang bersedia untuk melakukan sedekah dan berbagi kepada sesama.

9. Pangkur

Tembang macapat Pangkur memiliki makna angkara murka dan sifat buruk manusia.

Baca Juga: Paugeran atau Aturan Tembang Macapat, Materi Bahasa Jawa Kelas X

10. Megatruh

Makna tembang macapat Megatruh adalah kondisi manusia saat menghadapi kematian.

11. Pucung

Tembang Pucung menceritakan tubuh manusia yang sudah meninggal dan berada di alam kubur.

Fungsi Tembang Macapat

1. Fungsi Edukasi

Lirik tembang macapat membentuk karakter dan identitas bangsa.

Dalam lirik tembang tersebut memuat tuntunan hidup.

2. Fungsi Kultural

Tembang macapat diharapkan dapat menanamkan kembali nilai-nilai budaya daerah untuk membangun identitas.

Dengan mempelajari tembang macapat diharapkan dapat mencintai lagu-lagu daerahnya.

3. Fungsi Komunikasi

Baca Juga: 13 Contoh Tembang Macapat Pucung

Tembang macapat dapat dinyanyikan dengan baik dan benar.

Selain itu, juga dapat menyampaikan isi dan kandungan tembang macapat sesuai dengan aturan nada yang tepat.

Nah, itulah informasi tentang tembang macapat serta makna dan fungsinya.

Coba Jawab!
Apa makna tembang macapat Kinanthi?
Petunjuk: Cek di halaman 2.

Tonton video ini, yuk!