5 Jenis Tembung Bahasa Jawa dan Fungsinya di Kehidupan Sehari-hari

By Mumtahanah Kurniawati, Jumat, 5 April 2024 | 10:30 WIB
Dalam bahasa Jawa terdapat banyak jenis tembung. (Freepik)

adjar.id - Dalam bahasa Jawa terdapat beragam jenis tembung.

Masing-masing tembung memiliki ciri dan fungsinya dalam kehidupan sehari-hari.

Nah, kali ini kita akan mengenal lima tembung bahasa Jawa dan fungsinya.

O iya, tembung dalam bahasa Indonesia artinya "kata".

Jadi, jenis-jenis tembung merupakan jenis-jenis kata.

Jenis Tembung Bahasa Jawa dan Fungsinya

Jenis-jenis tembung dalam bahasa Jawa antara lain:

1. Tembung Kriya Lingga

Kata "lingga" berarti "dasar".

Sehingga tembung kriya lingga dapat diartikan sebagai kata kerja dasar.

Dengan kata lain, tembung kriya lingga merupakan tembung kriya yang masih asli atau belum terjadi perubahan pada kata dasarnya.

Fungsi dari tembung kriya lingga ialah untuk menyatakan tingkah laku atau sesuatu yang dikerjakan oleh seseorang.

Baca Juga: Mengenal Tembung Padha Tegese dan Kosok Balen dalam Bahasa Jawa

Contoh:

- Sinau = Belajar

- Adus = Mandi

- Mlaku = Jalan

2. Tembung Aran

Tembung aran yaiku tembung sing nerangake sakabehane barang kang ana wujude utawa kang ora ana wujude.

Artinya, tembung aran adalah kata yang berfungsi untuk menyebut semua kata benda, baik yang memiliki wujud maupun tidak berwujud.

Tembung aran dapat dibagi menjadi tiga jenis, yaitu:

- Tembung kang wujud.

- Tembung kang ora ono wujude.

- Tembung saka barang kang nduweni nyawa.

Baca Juga: 3 Jenis Tembung Sesulih Pandarbe atau Pronomina Posesif dalam Bahasa Jawa

3. Tembung Yogyaswara

Istilah "yogyaswara" berasal dari dua kata, yaitu "yogya" dan "swara".

Kata "yogya" berarti becik atau baik, sementara kata "swara" berarti ucapan.

Sehingga yogyaswara dapat diartikan sebagai bunyi yang bagus atau indah.

Dalam bahasa Jawa, tembung yogyaswara adalah rong tembung kang dirangkep dadi siji lan nduweni teges liyo.

Artinya, tembung yogyaswara adalah dua buah kata yang digabung menjadi satu dengan arti yang berbeda.

Tembung Yogyasawara berfungsi untuk menggabungkan dua kata menjadi satu dengan arti yang berbeda.

Ciri utama tembung yogyaswara adalah dua kata yang tersusun memiliki arti laki-laki dan perempuan.

Contoh:

- Mahasiswa-mahasiswi

- Siswa-siswi

Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Bahasa Jawa Menggunakan Tembung Yogyaswara

4. Tembung Sanalika

Tembung sanalika yaiku tembung kanggo nggambarake kahanan sing lumaku sanalika.

Artinya, tembung sanalika adalah tembung atau kata yang berfungsi untuk menggambarkan keadaan yang terjadi langsung atau saat itu juga.

Contoh:

- Ambles bles

- Anjlog jleg

- Bali cengkelak

5. Tembung Rangkep

Tembung rangkep merupakan salah satu jenis tembung dalam paramasastra, yaitu ilmu yang mempelajari tentang tata bahasa dalam bahasa Jawa

Dalam bahasa Indonesia tembung rangkep disebut sebagai kata ulang atau reduplikasi.

Sehingga tembung rangkep dapat diartikan sebagai kata-kata yang dibaca secara ulang atau dua kali, Adjarian.

Baca Juga: 3 Jenis Tembung Rangkep dan Contohnya, Materi Bahasa Jawa Kelas X

Pembacaan dua kali pada kata dalam tembung rangkep bisa mencakup semua kata secara utuh atau bisa juga hanya satu suku katanya saja.

Fungsi dari tembung rangkep ialah sebagai kata benda, kata kerja, kata sifat, ataupun pernyataan bilangan.

Nah, itu dia beberapa jenis tembung dalam bahasa Jawa dan fungsinya masing-masing.

Coba Jawab!
Apa fungsi dari tembung kriya lingga?
Petunjuk: Cek halaman 1.

Tonton video ini juga yuk!