Hal-Hal yang Menguatkan Konflik Sosial, Materi Sosiologi Kelas XI Kurikulum Merdeka

By Nabil Adlani, Selasa, 19 Maret 2024 | 17:30 WIB
Kurangnya komunikasi bisa menguatkan konflik sosial. (freepik)

adjar.id - Konflik sosial di masyarakat dapat diperkuat oleh berbagai hal.

Konflik sosial masih menjadi salah satu masalah sosial di masyarakat.

Menurut Soerjono Soekanto, konflik adalah suatu proses sosial ketika beberapa orang atau sekelompok manusia berusaha memenuhi tujuannya dengan jalan menentang pihak lawan yang disertai ancaman dan atau kekerasan.

Konflik sosial bisa juga dikatakan sebagai bentuk pertentangan antaranggota masyarakat yang sifatnya menyeluruh, Adjarian.

Nah, pertentangan ini dapat disebabkan oleh berbagai faktor, seperti perbedaan kepentingan, nilai, budaya, ataupun sumber daya.

O iya, konflik sosial dapat memicu berbagai dampak, baik positif maupun negatif.

Selain itu, konflik sosial dapat berlangsung dalam berbagai bentuk dan intensitas.

Yuk, kita cari tahu hal-hal yang menguatkan konflik sosial!

"Konflik sosial merupakan sebuah pertentangan yang terjadi antarindividu, kelompok, ataupun organisasi dalam masyarakat."

Hal yang Menguatkan Konflik Sosial

Beberapa hal yang dapat menguatkan terjadinya konflik sosial di masyarakat, yaitu:

1. Stereotip dan Prasangka

Baca Juga: Ciri-Ciri Konflik Sosial, Materi Sosiologi Kelas XI Kurikulum Merdeka

Stereotip dan prasangka adalah dua hal yang saling terkait dan dapat memperkuat konflik sosial.

Stereotip adalah generalisasi yang kaku dan sering kali negatif tentang suatu kelompok orang.

Sedangkan prasangka adalah sikap negatif terhadap suatu kelompok orang berdasarkan stereotip.

Stereotip dan prasangka dapat menyebabkan diskriminasi dan memicu ketegangan antar kelompok.

2. Ketidakpercayaan dan Ketakutan

Ketidakpercayaan dan ketakutan antarkelompok dapat memperkuat konflik sosial.

Ketidakpercayaan dapat muncul akibat kurangnya komunikasi dan interaksi antarkelompok.

Sementara ketakutan dapat muncul akibat stereotip, prasangka, dan pengalaman masa lalu yang traumatis.

Ketidakpercayaan dan ketakutan dapat membuat kelompok-kelompok menjadi terisolasi dan sulit untuk mencapai solusi damai.

3. Kesenjangan Ekonomi dan Sosial

Kesenjangan ekonomi dan sosial yang besar antarkelompok dapat memperkuat konflik sosial.

Baca Juga: Cara Meredakan Konflik Sosial, Materi Sosiologi Kelas XI Kurikulum Merdeka

Kesenjangan ini dapat menyebabkan rasa frustrasi dan ketidakadilan di antara kelompok yang kurang beruntung.

Selain itu juga dapat mendorong mereka untuk mengambil tindakan yang ekstrem.

4. Kurangnya Komunikasi

Kurangnya komunikasi antarkelompok dapat memperkuat konflik sosial.

Ketika kelompok-kelompok tidak berkomunikasi satu sama lain, mereka tidak dapat memahami perspektif satu sama lain dan menemukan solusi bersama.

5. Lemahnya Penegakan Hukum

Lemahnya penegakan hukum dan ketidakadilan dapat memperkuat konflik sosial.

Ketika kelompok-kelompok merasa bahwa mereka tidak mendapatkan keadilan dari sistem hukum, mereka mungkin memilih untuk melakukan tindakan sendiri.

6. Intervensi Pihak Luar

Intervensi pihak luar yang tidak bijaksana dapat memperkuat konflik sosial.

Intervensi ini dapat berupa dukungan terhadap salah satu pihak yang berkonflik, atau penyediaan senjata dan bantuan keuangan.

Baca Juga: Proses Resolusi Konflik, Materi Sosiologi Kelas XI Kurikulum Merdeka

7. Media Sosial

Media sosial dapat memperkuat konflik sosial dengan menyebarkan informasi yang salah dan kebencian antarkelompok.

Media sosial juga dapat digunakan untuk memobilisasi massa dan memicu kekerasan.

"Hal yang memperkuat konflik sosial, yaitu stereotip dan prasangka, ketidakpercayaan dan ketakutan, kesenjangan ekonomi dan sosial, kurangnya komunikasi, lemahnya penegakan hukum, intervensi pihak luar, serta media sosial."

Itulah beberapa hal yang dapat memperkuat terjadinya konflik di masyarakat.

Coba Jawab!
Apa yang menyebabkan munculnya konflik sosial?
Petunjuk: Cek halaman 1.

---

Sumber: Buku Sosiologi untuk SMA Kelas XI karya Joan Hesti Gita Purwasih dan Seli Septiana Pratiwi, Kemdikbudristek Tahun 2021.

Tonton video ini juga, yuk!