Mengenal Kehidupan Masyarakat di Masa Kejayaan Kerajaan Demak

By Nabil Adlani, Rabu, 13 Maret 2024 | 09:30 WIB
Masjid Agung Demak merupakan peninggalan Kerajaan Demak yang masih ada sampai saat ini. (dok. Kabupaten Demak)

Jika dilihat melalui kacamata politik dan sistem pemerintahannya, Kerajaan Demak merupakan kerajaan terbesar di Jawa.

Kerajaan Demak berhasil mengakhiri dominasi yang telah dilalui oleh Kerajaan Majapahit dan eksistensi penguasa Sunda yang sudah lama berlangsung.

Kerajaan Demak menempatkan adipati sebagai panjang tangan raja atau sultan.

Sedangkan wilayah, seperti Surabaya, Tuban, dan Madiun memiliki adipati yang cukup berpengaruh.

Di abad ke-16, Kerajaan Demak diganggu oleh kedudukan Portugis di Malaka.

Kemudian di tahun 1527, terjadi perebutan Sunda Kepala untuk menguasai pesisir di pantai utara sekaligus menangkal kedatangan Portugis di Jawa.

3. Kehidupan Ekonomi

Posisi Kerajaan Demak berada di pesisir utara Jawa, sehingga sumber ekonomi masyarakat demak adalah perdagangan laut.

Kerajaan Demak sangat aktif dalam melakukan perdagangan laut adalah karena tidak adanya kerajaan Islam lain di pulau Jawa.

Masa kejayaan Kerajaan Demak berlangsung di bawah pemerintahan Sultan Trenggono.

Saat itu, Kerajaan Demak berhasil memperluas wilayahnya dan menguasai mayoritas pelabuhan utama.

Baca Juga: Penyebab Runtuhnya Kerajaan Demak

Misalnya Surabaya, Semarang, Tuban, Madura, Sunda Kelapa, Jepara, dan Cirebon.

Tidak hanya itu, kadipaten yang ada di pedalaman, seperti Pajang, Madiun, Kediri, Malang, dan Pati juga menjadi sumber utama pertanian dan peternakan untuk komoditas dagang.

Dalam bidang pertanian, beras Jawa adalah komoditas penting dalam perdagangan internasional di Indonesia.

"Kehidupan masyarakat Kerajaan Demak terbagi menjadi kehidupan sosial, kehidupan politik, dan kehidupan ekonomi di masa kejayaan kerajaan."

Itulah pembahasan terkait kehidupan masyarakat di masa kejayaan Kerajaan Demak.

Coba Jawab!
Siapa pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Demak?
Petunjuk: Cek halaman 1.

---

Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk., Kemendikbud tahun 2017.