adjar.id - Dalam bahasa Jawa terdapat banyak sekali jenis tembung.
Tembung adalah kata, Adjarian.
Jadi, yang dimaksud tembung dalam bahasa jawa adalah jenis-jenis kata.
Masyarakat Jawa memiliki banyak cara unik untuk mengungkapkan pesan.
Cara itu dilakukan melalui berbagai jenis tembung yang ada.
Nah, di bawah ini adalah beberapa jenis tembung dalam bahasa Jawa.
Yuk, kita pelajari!
Jenis-Jenis Tembung dalam Bahasa Jawa
1. Tembung Plutan
Tembung plutan, yaitu tembung atau kata-kata yang dipendekkan atau diringkas.
Meskipun dipendekkan, kata-kata dalam tembung plutan tidak mengalami perubahan makna.
Hanya pengejaannya saja yang berubah.
Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Menggunakan Tembung Plutan dalam Bahasa Jawa
Cara yang digunakan untuk memendekkan kata dasar dalam tembung plutan ada dua, yaitu menghilangkan satu huruf vokal pada suku kata dan mengurangi suku kata pertama.
Contoh:
- Abot -> Bot
- Amrih -> Mrih
- Awit -> Wit
2. Tembung Yogyaswara
Tembung yogyaswara adalah dua buah kata yang digabung menjadi satu dengan arti yang berbeda.
Ciri utama tembung yogyaswara adalah dua kata yang tersusun memiliki arti laki-laki dan perempuan.
Hal tersebut ditunjukkan dengan kata pertama yang diakhiri dengan huruf "a" dan kata terakhir diakhiri dengan huruf "i".
Contoh:
- Bathara-bathari = Dewa laki-laki dan perempuan
Baca Juga: 10 Contoh Kalimat Bahasa Jawa Menggunakan Tembung Yogyaswara
- Pemudha-pemudhi = Anak muda laki-laki dan perempuan
- Siswa-siswi = Murid laki-laki dan perempuan
3. Tembung Keratabasa
Tembung keratabasa adalah tembung yang mengartikan atau mengutak-atik dua kata atau lebih kemudian digabungkan dengan cara disingkat.
Tembung keratabasa juga bisa disebut dengan bakronim.
Bakronim adalah sebuah frasa yang dibentuk untuk mengartikan suatu kata dengan menganggap kata tersebut sebagai sebuah akronim.
Contoh:
- Tumpeng = Tumindak sing lempeng
- Wedhus = Wedi adhus atau suwe ra tau adhus
- Krikil = Keri ing sikil
4. Tembung Garba
Baca Juga: 30 Contoh Tembung Garba dalam Bahasa Jawa
Tembung garba yaiku tembung loro utawa luwih sing digabung dadi siji, kanthi ngurangi jumlah wanda lan nduwe makna dewe, tembung garba uga diarani sinandhi.
Artinya, tembung garba adalah dua kata atau lebih yang digabung menjadi satu dengan cara mengurangi jumlah suku katanya, sehingga menghasilkan suatu kata atau frasa baru.
Selain dalam komunikasi sehari-hari, tembung garba juga digunakan dalam karya sastra Jawa seperti tembang macapat sebagai pelengkap guru wilangan (jumlah suku kata).
Contoh:
- Age + gelis = Aglis
- Ratu + agung = Ratwagung
- Isih + enom = Sinom
5. Tembung Kriya Lingga
Kata "lingga" dalam bahasa Indonesia berarti "dasar".
Sehingga tembung kriya lingga dapat diartikan sebagai kata kerja dasar.
Dengan kata lain, tembung kriya lingga merupakan tembung kriya yang masih asli atau belum terjadi perubahan pada kata dasarnya.
Baca Juga: Pengertian dan Contoh Tembung Kriya Lingga dalam Bahasa Jawa
Contoh:
- Sinau = Belajar
- Adus = Mandi
- Mlaku = Jalan
Nah, itu dia beberapa jenis tembung dalam bahasa Jawa.
Coba Jawab! |
Apa pengertian tembung plutan? |
Petunjuk: Cek halaman 1. |
Tonton video ini juga, yuk!