Kehidupan Budaya Kesultanan Banten
Wilayah Kesultanan Banten banyak disinggahi oleh pedagang asing sehingga menghasilkan pertukaran budaya.
Hal tersebut terjadi bersamaan dengan adanya perpindahan pengalaman berdagang, antara rakyat Banten dengan pedagang asing.
Meski banyak disinggahi pedagang asing, kehidupan masyarakat di sana tetap berjalan damai.
Sebab, para pedagang bersikap toleran dan terbuka terhadap perbedaan pandangan budaya.
Sehingga, bisa hidup secara berdampingan, saling belajar, dan saling menghargai budaya masing-masing.
Salah satu hasil kebudayaan dari Kesultanan Banten yang masih ada adalah Masjid Agung Banten.
Masjid Agung Banten berdiri di Desa Banten, Kecamatan Kasemen, Kabupaten Serang.
Masjid ini dibangun sejak masa pemerintahan Sultan Maulana Hasanuddin yang terkenal dengan arsitektur unik.
Bangunan dari Masjid Agung Banten adalah hasil akulturasi dari budaya Hindu Jawa, Eropa, dan Tiongkok.
"Kehidupan budaya di Kesultanan Banten berjalan baik meski banyak pedagang asing."
Nah, itulah penjelasan mengenai kehidupan sosial dan budaya dari Kesultanan Banten.
Baca Juga: 5 Peninggalan Kerajaan Banten, Salah Satunya Masjid Agung Banten
Coba Jawab! |
Bagaimana kehidupan sosial masyarakat Kesultanan Banten? |
Petunjuk: Cek halaman 1 dan 2. |
---
Sumber: Buku Sejarah Indonesia SMA/MA/SMK/MAK Kelas X Edisi Revisi 2017 karya Restu Gunawan, dkk., Kemendikbud tahun 2017.